Siapkan 20 Rumah Sakit, Muhammadiyah Bentuk Covid-19 Command Center

RS PKU Muhammadiyah Wonosobo

RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Dok SM

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah –  Sebagaimana yang dinyatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir ,MSi tentang kesiapan RS Muhammadiyah menangani pasien positif virus corona covid-19, pada Kamis malam (5/3) resmi dibentuk “Muhammadiyah Covid-19 Command Center” untuk meningkatkan akselerasi program.

Jumlah Rumah Sakit yang disiapkan bertambah, semula 15 Rumah Sakit menjadi 20 Rumah Sakit. Programnya meluas menjangkau sekolah, perguruan tinggi dan komunitas untuk edukasi dan pencegahan.

Pembentukan tim ini merupakan tindak lajut dari penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk melakukan koordinasi. Sesuai dengan prosedur standar yang diterapkan, sebelumnya sudah dilakukan persiapan dan simulasi untuk menangani potensi wabah seperti yang dilakukan di  RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan beberapa RS Muhammadiyah/Aisyiah di berbagai kota.

Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman, SpS, MKes menyatakan bahwa ketua tim dipercayakan kepada dr Corona Rintawan SpEM. “Kami percayakan penanganan virus Corona ini kepada dokter Muhammadiyah yang bernama Corona Rintawan, bukan hanya karena ada kesamaan nama, tapi beliau memang ahlinya. Spesialis Emergency dari RS Muhammadiyah Lamongan yang juga koordinator Emergency Medical Team Muhammadiyah untuk misi Internasional,” lanjutnya  menyampaikan profil ketua tim.

Langkah Cepat

Sementara itu dr Corona Rintawan menyampaikan bahwa tim akan mengkoordinasikan berbagai program yang melibatkan potensi dan jejaring Muhammadiyah. “Mulai dari pencegahan, skrining, dan tata laksana awal. Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin membantu pemerintah agar wabah ini segera teratasi,” kata dr Corona.

Berbagai tindakan preventif yang disiapkan adalah sosialisasi dan pendampingan ke Sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang  cukup banyak akan pulang dari penugasan atau kegiatan di luar negeri. Sosialisasi dan pendampingan ini juga meliputi tata cara penggunaan masker, penggunaan hand etika batuk–bersin dan deteksi dini.

Sementara RS Muhammadiyah yang disiapkan untuk tata laksana awal bila ditemukan pasien yang diduga sebagai suspect dipilih  berdasarkan sebaran area kerja yang dikoordinasikan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah.

Untuk program ke sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat akan dikoordinasikan sebagai program bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Diktilitbang, LAZISMU, Aisyiyah, IPM, IMM dan semua organisasi kader  lainnya.

Daftar RS Muhammadiyah – ‘Aisyiyah tersebut :

  1. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
  2. RS PKU Muhammadiyah Bantul
  3. RS PKU Muhammadiyah Gamping
  4. RS Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati
  5. RS PKU Muhammadiyah Surakarta
  6. RSI Muhammadiyah Kendal
  7. RS PKU Muhammadiyah Roemani Semarang
  8. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
  9. RS PKU Muhammadiyah Gombong
  10. RS Aisyiyah Muntilan
  11. RS Fatimah Banyuwangi
  12. RS Univ Muhammadiyah Malang
  13. RS Siti Khotijah Sepanjang – Sidoarjo
  14. RS Aisyiyah Ponorogo
  15. RS Muhammadiyah Lamongan
  16. RSI Jakarta Cempaka Putih
  17. RSI Jakarta Pondok Kopi
  18. RS Muhammadiyah Metro – Lampung
  19. RS Muhammadiyah Palembang
  20. RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya

(Arif)

Exit mobile version