BREBES, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Tengah telah menggelar pembukaan Konferensi Pimpinan Wilayah (Konpiwil) di Balai Pertemuan Bumiayu Brebes. Acara ini dihadiri oleh 32 perwakilan dari 38 Daerah di seluruh jawa tengah dengan jumlah 91 peserta yang terdiri dari 58 Ipmawan dan 33 ipmawati.
Pembukaan Konpiwil PW IPM Jawa Tengah dihadiri oleh Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Ketua PWM Jawa Tengah yang diwakili Prof Dr Daelami, ST, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Ipmawan Furqon Ramli, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah beserta Ortom, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Brebes Beserta Ortom.
Konpiwil PW IPM Jateng yang digelar pada Kamis – Ahad (5-8/3) merupakan Agenda evaluasi dan monitoring setengah periode PW IPM Jawa Tengah. Konpiwil ini tak sekedar sebagai proses evaluasi, tetapi juga sebagai kristalisasi program kerja PW IPM Jawa Tengah.
Dalam Konpiwil kali ini, IPM Jawa Tengah mengusung tema “Spirit Literasi Berkeadaban sebagai Manifesto Gerakan Keilmuan IPM Jawa Tengah yang Berkemajuan”. Tema tersebut dilatar belakangi dengan keinginan membumikan gerakan literasi berkeadaban merupakan suatu ikhtiar untuk menbuat tatatan sosial yang memiliki kecerdasan lahir dan batin.
Kecerdasan intelektual dan tauhid.
Diharapkan manifesto gerakan keilmuan ini dapat memunculkan suatu karya-karya yang membawa perubahan menuju indonesia ke bangsa yang lebih berkemajuan.
Dalam sambutannya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yang diwakilkan oleh Bapak Prof Dr Daelami, SP memberikan wejangan atau amanat dimana IPM jangan hanya besar di kalangan sendiri saja. “Tetapi dimana juga IPM bisa mengikat pelajar dari sekolah Negeri san sekolah swasta lain, karena kita butuh mereka dan mereka butuh kita,” ungkapnya.
Selain PWM, dalam Pembukaan KONPIWIL tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maemoen dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada konpiwil ini dapat membaiat program setelah konferensi sehingga kinerja IPM kedepannya ada pijakan. Sehingga rumusan yang akan di musyawarahkan bisa mendorong pendidikan di Muhammadiyah. Selain itu Taj Yasin juga menyampaikan harapan untuk pemuda/pelajar dan IPM Jawa Tengah kedepannya
“Pelajar harus sadar betul bahwa pelajar atau pemuda akan melanjutkan perjuangan orang tua kita di kemudian hari. Oleh karena itu pelajar tidak akan meninggalkan prinsip pelajar yg disampaikan oleh ketua PW IPM yaitu literasi. Harapan kedepannya, IPM Jawa tengah tidak hanya berkontribusi di perkaderan saja namun juga harus sikembangkan kontribusi yang baik yaitu menjadi teladan bagi organisasi pelajar lainnya,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Acara ini di meriahkan oleh tari adat Aceh yang biasa kita kenal dengan Tari Saman, Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dengan Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo yang biasanya ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Tarian ini di bawakan oleh siswi SMA Muhammadiyah Bumiayu yang duduk di kelas 10 dan 11 berjumlah 15 anak dengan persiapan satu minggu sebelum pelaksanaan tetapi sudah terbiasa tampil di ajang yang bergengsi seperti Bumiayu Faire dan pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
“Seneng bisa tampil di pembukaan Konpiwil PW IPM Jateng karena mendapatkan banyak pengalaman dan bisa mengembangkan bakat”, ujar Jufenti Salma Defi salah satu penari.(Dinul/Hendra)