Founder Gerakan Shadaqah Sampah, Hadiri Global Forum on Environment di Paris

Founder Gerakan Shadaqah Sampah, Hadiri Global Forum on Environment di Paris

PARIS, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka mendiskusikan isu pelestarian lingkungan dan peran gender di seluruh dunia, OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) lembaga yang berbasis di Paris, Prancis menyelenggarakan acara 2020 Global Forum on Environment dengan mengambil tema Mainstreaming Gender and Empowering Women Environmental Sustainability. Acara tersebut berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 5 – 6 Maret 2020.

Hadir dalam kegiatan ini sebagai salah satu delegasi Indonesia adalah Ananto Isworo selaku Founder Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) Kampung Brajan Tamantirto, Kasihan, Bantul. Dalam presentasinya Ananto menyampaikan tentang apa itu GSS Kampung Brajan.

Bahwa program ini telah memulai kegiatan pengelolaan sampah berbasis Ecomasjid sejak 2013. “Jika selama ini pengelolaan sampah umumnya berbasis RT, RW, atau PKK, GSS Brajan justru berbasis masjid, dan menjadi salah satu program terpadu dari Ecomasjid,” ujarnya.

Kegiatan pengelolaan shadaqah sampah ini telah memberikan kontribusi positif bagi kebersihan dan kenyamanan lingkungan serta bernilai sedekah bagi warga, karena hasil dari penjualan sampah tersebut dapat disalurkan kembali manfaatannya kepada masyarakat sekitar dalam bentuk santunan beasiswa pendidikan, santunan sembako dan santunan kesehatan bagi warga fakir, miskin dan anak yatim piatu.

Relawan GSS Brajan berjumlah 40 orang yang mayoritas dari kalangan remaja dengan status Pelajar dan Mahasiswa sebanyak 26 orang, Kaum perempuan 10 orang, dan bapak-bapak 4 orang. “Mereka bekerja murni sebagai Relawan tanpa ada upah,” ungkapnya.

Delegasi dari Indonesia yang berangkat memenuhi undangan OECD sebanyak lima orang, antara lain Laksmi Dhewanti Staf Ahli Menteri KLHK, Prof. Dr. Winarni Staf Ahli Menteri KLHK, Ayu Dewi Utari Kepala Biro Perencanaan KLHK, dan Wilda Yanti Sekjen Asosiasi Bank Sampah Indonesia.

Hari pertama Laksmi Dhewanti menyampaikan pemaparan tentang Mainstreaming Gender and Empowering Women for Environmental Sustainability : Promoting Gender Inclusivenes in Indonesia. Dalam sesi hari kedua Wilda Yanti memaparkan tentang Bank Sampah di antaranya tentang Basic Concept 5 Movement: reducing waste, sorting waste, utilizing waste, recycling waste, saving waste.

Di antara beberapa pemaparan dari panelis, juga membicarakan tentang peran perempuan dalam pengelolaan air, industri pakaian, dan lain sebagainya.

Tindak lanjut pertemuan yang dihadiri para ahli dari berbagai negara ini, akan menjadi rekomendasi bagi pelestarian lingkungan di seluruh dunia dengan melibatkan berbagai komponen lintas gender, lintas usia, dan lintas negara. (diko)

Exit mobile version