SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Talkshow dan Workshop yang mengusung tema “Cerdas Membangun Konten” menghadirkan beberapa narasumber ahli diantaranya Wicaksono selaku Kreator, Yan Kurniawan Drone Emprit, dan Phingki Surya dari Istana Kreasi. Acara hasil kerjasama Suara Muhammadiyah dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi tersebut di buka langsung oleh Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik KOMINFO, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, pada Senin, 16 Maret 2020.
Deni Asy’ari, Direktur Suara Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan talkshow dan workshop ini merupakan kelanjutan dari sebuah program yang sebelumnya pernah terlaksana, bekerjasama dengan KOMINFO. Kegiatan kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya seiring dengan tema yang diusung yaitu “Cerdas Membangun Konten”.
Dengan tema ini diharapkan dapat merubah pola pikir atau mindset dari penggunaan media sosial yang sebelumnya hanya sekedar entertain menjadi hal-hal yang produktif atau entrepreneur. “kita harapkan acara ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi generasi-generasi milenial,” ujarnya.
Wicaksono yang akrab disapa Ndoro Kakung menjelaskan, salah satu cara memproduksi konten yang dapat menambah jumlah followers dan diminati banyak orang adalah membuat konten yang informatif, dan berguna serta selalu konsisten. Seseorang memutuskan memfollow atau tidak tergantung konten yang kita hasilkan seperti apa. Maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan akun media yang kita miliki harus selalu terbuka. “Bagaimana kita mau mendekati seseorang jika kita tidak membuka diri,” ujarnya.
Selain itu kita harus berproses secara organik dan tidak berusaha membeli followers. Strateginya adalah terus membuat konten yang memiliki value serta mempublis secara konsisten. Perlu juga ada sentuhan kriatifitas dari setiap konten yang dibuat. “Kalau semua kontennya sama aja, maka setiap orang tentu akan merasa bosan. Sebagai seorang konten creator harus selalu memiliki pertanyaan kepada dirinya, apakah konten yang ia buat menarik?” ungkapnya.
Pemateri selanjutnya Yan Kurniawan menyampaikan bahwa hoax sengaja dibuat tidak untuk diterima, tapi untuk disebarkan atau diviralkan. Hoax sering kali muncul disitus harian kita. Data menunjukkan, hoax terbesar setelah pilpres adalah hoax terkait kesehatan. “Pernah mendengar nasi yang 12 hari di dalam rice cooker dapat menyebabkan kangker, itu adalah hoax. Kenapa hoax seperti itu dibuat, karena hal-hal seperti ini mudah tersebar,” tuturnya.(diko)