JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tidak pernah terbesit menjadi Ranting Muhammadiyah terbaik se-Indonesia pada kegiatan Cabang dan Ranting Expo tahun 2019, di Limbung, Gowa, Sulawesi Selatan, Ketua PRM Kayu Putih, Zafrullah Salim mengungkap strategi yang dibangun selama ini untuk mengembangkan rantingnya ;
Pertama, dirinya beserta Pimpinan Ranting yang lain selalu membangun hubungan personal dengan tokoh yang berpengaruh. Tanpa dukungan tokoh di lingkungan setempat, Muhammadiyah tidak punya tempat. Disinilah komunikasi dan leadership pimpinan ranting sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan dakwah yang nyaman.
Kedua, senantiasa memelihara kepercayaan masyarakat dengan menjaga amanah sebaik-baiknya. Apa pun yang diberikan pada Muhammadiyah, khususnya wakaf, kita kelola dengan baik, transparan dan terukur. Sehingga orang tidak lagi mikir untuk menitipkan amanahnya pada persyarikatan.
Ketiga, sebagai organisasi yang memiliki banyak Ortom, maka PRM selalu bersinergi dengan ibu-ibu Aisyiyah khususnya, dan ortom dari Angakatan Muda Muhammadiyah. Potensi dan lahan dakwah yang beragam, membuat PRM tidak bisa lepas dari Aisyiyah (power emak-emak) dan anak muda sebagai generasi pelangsung dan penyempurna dakwah Muhammadiyah.
Keempat, agar makin optimal dan produktif, Ranting Kayuputih tidak lupa bekerjasama dengan ranting dan lembaga lain. Kerjasama dan kolaborasi adalah sebuah jalan yang niscaya bagi kemajuan sebuah gerakan. Dengan bekerjasama jalan kita semakin sempurna.
Kelima, mempunyai komitmen untuk memfasilitasi pembinaan Guru atau ustadz/ah dan imam masjid sebagai gerakan dakwah Islam yang nyata. Karena dengan menyiapkan SDM yang mumpuni inilah dakwah Muhammadiyah bisa langsung dirasakan.
Selain kelima strategi diatas, Ketua PRM Kayuputih juga berencana membuat pelatihan manajemen dakwah digital untuk menarik dan mengelola potensi para pemuda.(riz)