SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Pelaksanaan “Ngaji Bisnis” tercetus gagasan agar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sleman menyikapi merebaknya wabah Covid-19 yang sedang mengkhawatirkan. Gagasan itu pun segera ditindaklanjuti oleh PDPM Sleman.
Berdasarkan penuturan Arif, sekretaris PDPM Sleman, tahap persiapannya melibatkan bantuan banyak pihak. Mereka dibantu oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), baik secara moral dan materiil. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWPM DIY). “Alhamdulillah, seluruh elemen mendukung,” tutur Arif. Pesan yang selalu diulang-ulang, lanjutnya, yakni agar tetap selalu menjaga daya tahan tubuh.
Dokter Imam Khoirul Fajri, dokter muda kader Pemuda Muhammadiyah, adalah seseorang yang mempunyai ide mengenai langkah yang dapat dilakukan lembaga PDPM Sleman. Ia memiliki toko yang menjual alat kesehatan bernama “Kafa Medika” dan mengusulkan agar para pemuda Muhammadiyah memberi bantuan berupa masker dan hand sanitizer.
“Beranjak dari ide tersebut, para pemuda bergerak mencari donasi. Alhamdulillah dari PDA, Lazismu, Taxhouse, dan lainnya, turut serta bergerak,” lanjut Arif. Persiapan pun mulai dilakukan selama beberapa hari ke depan. Bersama-sama, di bawah pengawasan dr. Imam, hand sanitizer yang steril telah dikemas dalam ribuan botol-botol dan siap untuk disebarkan.
Hari pembagian pun ditetapkan, yakni Kamis dan Jumat, 19 dan 20 Maret 2020. Pada hari Kamis, pembagiannya dilakukan pada malam pengajian di PDM Sleman. Arif menuturkan, pembagian dilakukan dengan memberikannya pada jamaah-jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut. “Kita juga mendistribusikannya ke sekolah-sekolah dan masjid-masjid, melalui koordinator yang telah ditetapkan masing-masing,” lanjutnya. Pembagian dilakukan kembali hari Jumat keesokan harinya.
Di hari kedua, tim PDPM Sleman membagikannya ke masjid-masjid yang melaksanakan salat Jumat. Tiap-tiap tim yang terdiri atas 3—5 orang lanjut membagikannya ke sekolah-sekolah Muhammadiyah. Dalam pelaksanaannya, mereka dibekali dengan mengenakan masker dan sarung tangan selama proses pembagian. Arif juga menyebutkan bahwa kelompok-kelompok masyarakat lain tak luput menjadi sasaran pemberian masker dan hand sanitizer, yakni seperti tukang parkir, pegawai SPBU, dan pedagang di pasar.
Pembagian alat kesehatan yang dilaksanakan oleh PDPM Sleman itu merupakan acara tahap pertama. Mereka memiliki agenda untuk melangsungkan acara tahap kedua, yaitu sosialisasi bantuan mengisi ulang hand sanitizer tersebut. “Alhamdulillah tahap pertama sudah berlalu, untuk tahap selanjutnya kami sedang berupaya bergerak,” ucap Arif. Pada akhir wawancara, ia menutup dengan berujar bahwa sikap ini dilandasi oleh semangat bantu-membantu dalam hal kesehatan. (Rasya/Zulfi)