PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengeluarkan segala kemampuan untuk berperan aktif dalam penanggulangan virus corona yang merebak di Indonesia.
Mulai dari cek kesehatan gratis oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran UMP, sosialisasi cuci tangan yang benar, bagikan masker secara gratis, penyemprotan disinfektan, dirikan posko, hingga bagikan Hand Sanitizer buatan Fakultas Farmasi UMP yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat umum.
Rektor UMP Dr Anjar Nugroho mengatakan, dibentuknya posko oleh satgas Covid-19 oleh UMP ini sebagai pos pelayanan masyarakat. Barangkali masyarakat membutuhkan informasi, atau bahkan keluhan yang harus ditangani, mereka bisa datang ke posko kesiapsiagaan Covid-19 UMP.
“Kita tahu bahwa Covid-19 ini adalah bencana kita semua, bencana di Indonesia. Maka sudah selayaknya UMP melakukan langkah-langkah sebagai bentuk pengabdian kita kepada bangsa ini yaitu dengan membantu masyarakat sekitar dalam penanganan masalah Covid-19 ini,” katanya.
Rektor menjelaskan, beberapa waktu lalu UMP telah membagikan masker, dan hand sanitizer kepada masyarakat, melakukan kampanye kepada masyarakat terkait bagaimana sikap masyarakat yang bijak dalam menangani Covid-19 ini.
“Kita juga telah melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan kampus dan masyarakat sekitar untuk memastikan kampus dan lingkungan masyarakat sekitar bebas dari virus corona ini,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Leb sekaligus Dosen Fakultas Famasi UMP, Dr Ika Yuni Astuti MSi Apt mengatakan, kurang dan langkanya Hand Sanitizer yang berada dikalangan masyarakat, memanggil UMP untuk memberikan secara gratis hasil produksi Hand Sanitizer dari Fakultas Farmasi yang sesuai dengan anjuran WHO.
“UMP membuat Hand Sanitizer ini dikarenakan kondisi saat ini tengah langka ditemukan di masyarakat. Adapun harganya sangat mahal, jadi kita berupaya untuk membantu kepada masyarakat dengan memberikannya secara gratis,” katanya.
Menurutnya Salah satu bentuk kepedulian UMP kepada masyarakat, maka UMP bagikan Hand Sanitizer sedikitnya 1500 unit kepada masyarakat di sekitar.
“Kita juga membagikan bagaimana cara pembuatan Hand Sanitizer yang benar sesuai anjuran WHO, dengan tujuan agar masyarakat bisa memproduksinya sendiri tanpa harus membeli dengan harga mahal,” pungkasnya.(tgr)