YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh manusia. Bahan-bahan seperti alkohol dan klorin hanya berguna sebagai disinfektan untuk permukaan benda-benda mati.”
Melalui akun resminya, WHO mengungkapkan bahwa menyemprotkan disinfektan langsung ke tubuh manusia bisa berakibat fatal. Hal ini dapat berbahaya jika mengenai pakaian dan selaput lender seperti mata dan mulut.
Penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh manusia yang umumnya berbentuk bilik dinilai tidak memiliki landasan ilmiah yang kuat. Para pakar dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan, tidak ada data ilmiah yang menunjukkan bahwa bilik disinfektan dapat membunuh virus. Penggunaan bahan-bahan kimia seperti disinfektan dapat berisiko bagi kesehatan.
“Menghirup gas klorin (CI2) dan klorin dioksida (CIO2) dapat mengakibatkan iritasi parah pada saluran pernapasan,” tulis para pakar ITB.
Frans Abednego Barus, Dokter spesialis paru dari Omni Hospitals Pulomas mengatakan, keberadaan bilik disinfektan tidak memberikan manfaat apa-apa. Menurutnya, bilik tersebut tidak efektif untuk membunuh virus yang ada di dalam tubuh manusia.
Frans menambahkan, terlalu sering menggunakan bilik ini bisa menimbulkan iritasi, batuk dan sesak nafas. Iritasi ini bisa muncul setelah beberapa hari dari pemakaian bilik disinfektan. Bahkan dalam pemakaian jangka panjang, iritasi kronis juga bisa muncul hanya dalam waktu beberapa menit saja. “Cara paling efektif untuk menangkal virus corona sejauh ini adalah dengan saling menjaga jarak atau physical distancing dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun,” tegasnya. (diko)