YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Komunikasi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan Workshop Persiapan Perubahan Kurikulum secara daring (Sabtu,4/4) dengan narasumber Dr Muhammad Sulhan,Ketua Asosiasi Program Studi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM). Acara ini diikuti oleh seluruh dosen Prodi Komunikasi UNISA Yoyakarta.
“Tahun 2020 ini, Prodi Komunikasi akan meluluskan pertama mahasiswanya. Acara hari ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan strata satu Prodi Komunikasi UNISA Yogyakarta”, tutur Mega Ardina Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEISHum) UNISA Yogyakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Wuri Rahmawati,M.Sc, Kaprodi Komunikasi UNISA Yogyakarta menyampaikan bahwa tujuan acara workshop ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif arah pendidikan komunikasi secara nasional seiring dengan industri 4.0 dan kebijakan Kampus Merdeka sehingga dapat menjadi bahan masukan dalam perbaikan kurikulum secara makro. Evaluasi dan perbaikan kurikulum menjadi keharusan bagi kami agar dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, kompeten, dan kompetitif.
Kurikulum dibangun untuk mencapai profil lulusan yang telah dirumuskan oleh Prodi. Saya apresiasi Prodi Komunikasi yang bergerak cepat melakukan evaluasi kurikulumnya dan menurut saya akan lebih mudah melakukan perubahan karena start from zero. “Seiring perkembangan industri 4.0 dan kebijakan Kampus Merdeka, Prodi Komunikasi UNISA sebaiknya merubah kurikulum dari sistem blok ke semi blok sehingga mahasiswa mempunyai alternatif-alternatif pilihan mata kuliah”, ungkap Dr M Sulhan.
Dalam Konsep Kampus Merdeka terjadi pergeseran yaitu jam mengajar menjadi jam kegiatan. Mahasiswa mempunyai hak untuk mengambil kuliah di prodi lain atau di kampus lain atau melakukan magang, atau melakukan pengabdian ke masyarakat selama 3 semester dengan jumlah keseluruhan 60 SKS. “Tentu kondisi ini perlu untuk kita persiapkan,yang diawali dengan kebijakan dari pimpinan,” ungkapnya. (Riz)