Kita Hidup dengan Pola Baru

Muhammadiyah Go Digital

Masyarakat Digital Ilustrasi Dok Hour Detroit

Oleh: Deni al Asyari

Hari ini, semua orang telah menjadi ahli tentang medis khususnya seputar virus corona. Hampir setiap hari bersileweran info dan berita seputar corona, mulai dari jenis makhluknya, model penyebarannya, jumlah mereka yang terjangkiti, jumlah mereka yang meninggal, hingga bagaimana masyarakat mengantisipasi dari virus Covid-19 ini.

Dengan berbagai informasi yang telah kita terima dan baca melalui berbagai media sosial, sudah cukup rasanya untuk kita mengkonsumsi berita-berita seputar itu, walaupun penting, namun yang lebih penting adalah, bagaimana kita mulai menyesuaikan pola hidup dan interaksi kita dengan pola hidup baru di tengah wabah ini.

Misalnya dalam kontek kebersihan dan kesehatan, kita mulai rajin dan teratur untuk olah raga, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan hidup bersih. Dalam kontek interaksi sosial, kita mulai disiplin untuk menggunakan masker setiap keluar rumah, menjaga jarak, dan meluangkan waktu cukup bersama keluarga, serta berbagi & empati dengan mereka yang kurang mampu. Dalam konteks hablunminallah, kita semakin sadar kalau kita bukanlah siapa-siapa, sehingga kita semakin rajin berdoa dan mendekatkan diri dengan Allah Swt.

Begitu pula halnya dalam kontek usaha dan bisnis, masyarakat dapat menyesuaikan dengan pola dan interaksi sosial yang ada. Misalnya, banyak pengusaha yang beralih usaha, untuk berjualan masker, berjualan handsanitizer, memproduksi baju APD, dan sebagainya. Bahkan pola transaksi pun, kini juga mulai terbiasa — yang sebelumnya — penjualan via offline (tatap muka), namun sekarang sudah mulai terbiasa untuk berjualan via online.

Dan pola-pola baru inilah, mestinya yang menjadi fokus kita ke depan, tanpa menafikan kewaspadaan kita terhadap info corona. Karena kalau kita larut dengan info-info seputar corona dan kematian, maka semakin kecil dan sempit kita melihat rahmat Allah Swt di muka bumi ini.

Oleh karena itu, Suara Muhammadiyah, walaupun beberapa unit usahanya tutup secara offline, namun, Suara Muhammadiyah tetap buka dan melayani berbagai permintaan warga Muhammadiyah secara online. Dan sejak 1 minggu belakangan ini, semakin banyak dan tinggi permintaan warga Muhammadiyah melakukan pemesanan melalui online, baik produk-produk reguler seperti batik (Nasional, Muktamar, FGM, Dikti dll), buku, marchindes, maupun produk-produk tambahan seperti handsanitizer, masker dan APD. Apalagi, saat ini harga masih stabil, berbeda tentunya pasca wabah corona nanti, melihat kondisi perekonomian dan rupiah kita yang semakin tak menentu, ada kemungkinan berbagai produk mengalami kenaikan harga.

Begitu pula, para pembaca majalah Suara Muhammadiyah, yang dulunya terbiasa membaca majalah versi cetak, saat sekarang mulai terbiasa dengan membaca dan berlangganan versi online (www.suaramuhammadiyah.or.id) dan (www.suaramuhammadiyah.id). Sehingga dalam 1 Minggu ini, lonjakan pelanggan majalah SM versi Digital mencapai 1000 orang.

Maka di tengah wabah corona ini, mari kita cari ruang baru, yang bisa membuat kita tetap sehat, berpikir positif, kreatif, bahagia dan tentunya saling bekerjasama. Dan jika memerlukan kebutuhan di Toko Suara Muhammadiyah tetap bisa order, karena Suara Muhammadiyah tetap buka dan melayani versi Online dengan pelayanan yang mengutamakan kebersihan sesuai protokol kesehatan.

Yogyakarta/08/04/2020

Deni al Asyari, Direktur PT SCM/Suara Muhammadiyah

Exit mobile version