RIYADH, Suara Muhammadiyah – Tidak ada bukti yang konkret membuktikan bahwa cuaca musim panas bisa membatasi penyebaran wabah Covid-19. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Mohammed Abdelali. Ia menekankan hal ini sebagai respons terhadap rumor yang dipercayai sebagian kalangan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi WHO, virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 tetap bisa menginfeksi manusia meskipun berada di negara dengan suhu panas sekalipun. WHO telah mencatat bahwa kasus infeksi Covid-19 tetap tersebar di negara-negara yang beriklim panas seperti halnya Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya.
Dalam hal ini, WHO menekankan pada masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 dengan cara rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta tidak menyentuh mata, mulut dan hidung terutama saat tangan kotor.
Pada konferensi pers Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dilaksanakan tiap pekan, Abdelali juga mengingatkan kepada para pemuda untuk tidak meremehkan wabah virus Covid-19 ini. Ia menegaskan, virus corona tetap bisa menjangkiti anak-anak muda.
Hingga saat ini, Selasa (14/4) waktu setempat, Arab Saudi mencatatkan 435 kasus baru Covid-19. Abdelali menyebutkan total angka kasus Covid-19 di Saudi menjadi 5.369, termasuk 4.407 kasus aktif, yang sebagian besar dalam kondisi stabil. 62 orang berada dalam perawatan intensif.
Sebanyak 889 pasien telah pulih dan delapan telah meninggal, sehingga total kematian akibat Covid-19 di Saudi bertambah menjadi 73 orang. Abdelali menjelaskan, sebagian besar yang meninggal sudah memiliki masalah kesehatan kronis.
Terkait dengan penanganan pemerintah Arab Saudi dalam hal wabah Covid-19 ini, Kerajaan Arab Saudi telah membahasnya dalam rapat kabinet yang dilakukan melalui telekonferensi, pada Selasa (14/4) waktu setempat. Telekonferensi ini dipimpin langsung oleh Raja Salman Bin Abdul Aziz.
Dalam rapat tersebut, Kabinet Saudi menekankan perlunya semua masyarakat untuk serius berkomitmen pada langkah-langkah pencegahan, demi mencegah penyebaran wabah Covid-19. Para menteri juga membahas tindakan pencegahan yang diambil untuk memerangi Covid-19.
Kabinet Arab Saudi dalam rapat itu mengumumkan pula bahwa anggaran yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan telah disetujui. Kabinet Arab Saudi menambahkan bahwa Kerajaan akan memastikan kementerian siap mengamankan pasokan dan peralatan medis, seperti ventilator dan alat pengujian, serta penambahan tempat tidur untuk menampung lebih banyak pasien Covid-19.
Dalam hal strategi Kerajaan Arab Saudi untuk menghadapi dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 ini, Kerajaan telah menggelontorkan sejumlah paket stimulus sejumlah 120 miliar riyah (31,9 dolar AS), Rabu (15/4). Hal ini dilakukan guna membayar sebagian dari upah karyawan sektor swasta untuk mencegah perusahaan-perusahaan memecat para stafnya.
Tidak hanya pada aspek ekonomi. Arab Saudi melalui Kementerian Olahraga dan Komite Olimpiade Arab Saudi, bekerja sama dengan Saudi Sports for All Federation (SFA), juga melakukan upaya kampanye dalam memerangi Covid-19, dengan meluncurkan kampanye kesehatan dan kebugaran melalui platform digital. Sebanyak 4 juta orang di seluruh Kerajaan terlibat dalam kampanye kesehatan dan kebugaran nasional tersebut.
Kampanye kesehatan dan kebugaran diluncurkan pada pertengahan Maret dengan judul “Rumah Anda, Gym Anda”. Kampanye ini mendorong orang untuk merangkul gaya hidup sehat dan semangat bersatu sebagai kunci utamanya.
Inisiatif ini bekerja sama dengan lima pelatih dari berbagai disiplin atletik seperti Najia Alfadl, Fahad Alsahli, Abdullah Falatah, Aya Alduhaiman dan Ahmad Almosabi.
Teknisnya, setiap hari mereka akan mengunggah materi pelatihan yang beragam di media sosial, termasuk CrossFit, pelatihan interval, aerobik, latihan kekuatan dan yoga.
Mereka juga akan terhubung dengan audiensi di platform media sosial mereka untuk mempromosikan tentang pelatihan hidup sehat. Partisipan dari kegiatan ini ialah warga Saudi bahkan juga warga non-Saudi dari segala usia. (ran)
Sumber: Republika, Mitra Suara Muhammadiyah