• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Situasi Kritis, WNI di Malaysia Minta Dubes RI Temani Mereka di Kuala Lumpur

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
15 April, 2020
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Share

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Untuk mencegah penyebaran COVID-19, Pemerintah Malaysia telah memberlakukan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau Movement Control Order (MCO) sejak tanggal 18 Maret 2020 yang lalu. Berhubung situasi masih belum kondusif, PKP diperpanjang hingga tanggal 28 April 2020. Melihat perkembangan terkini, sangat besar kemungkinan PKP tersebut akan kembali diperpanjang hingga situasi betul-betul aman dan terkendali.

Pemberlakuan PKP ini berimbas kepada ribuan bahkan jutaan Warga Negara Indonesia (WNI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia terutama yang bekerja di sektor bangunan, perkebunan, perladangan, pramusaji, petugas kebersihan, dimana mayoritas mereka ini berstatus sebagai tenaga kerja harian lepas.

Baca Juga

Penyegaran Menulis Publikasi Internasional Bereputasi Ala Atdikbud RI Malaysia

Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun

Ketika perusahaan-perusahaan tempat WNI/PMI bekerja ditutup dalam rangka penerapan PKP, maka otomatis WNI/PMI tersebut kehilangan pekerjaan juga sehingga hilang pula sumber pendapatan mereka.

Saat awal PKP diterapkan, WNI/PMI terdampak mungkin masih dapat bertahan dengan mengandalkan sedikit uang tabungan untuk membeli kebutuhan hidup mereka sehari-hari tetapi ketika PKP diperpanjang, mereka mulai kebingungan karena pekerjaan tidak ada, uang tabungan sudah habis, mencari pinjaman tidak berhasil, bahkan untuk ke luar rumah pun sangat terbatas. Lalu bagaimana nasib mereka?.

Beragam cerita menyedihkan dan kisah yang memilukan terkait kondisi WNI/PMI di Malaysia saat ini mulai terjadi. Ada yang diusir oleh pemilik rumah kontrakan karena mereka tidak sanggup lagi membayar sewa bulanannya, ada keluarga yang terpaksa memakan daun singkong hanya untuk mengganjal perut, bahkan ada yang sampai diajak memakan daging tikus oleh teman-temanya demi bertahan hidup, serta aneka kisah lain yang memperihatinkan.

Organisasi-Organisasi Masyarakat Indonesia di Malaysia bekerjasama dengan KBRI/KJRI di Malaysia bergerak bahu membahu sejak awal PKP diberlakukan dengan berusaha menggalang dana bantuan dan ikut serta berjibaku mendistribusikan bantuan tersebut  kepada saudara-saudara kita yang sedang kesulitan. Ada bantuan yang berupa uang tunai dan ada pula yang langsung membelikan bahan-bahan makanan seperti beras, minyak masak, telur, mie instan, singkong, dan lain lain. Mereka ikut terjun langsung ke lokasi-lokasi pemukiman WNI/PMI yang terdampak tesebut, di berpagai daerah dan pelosok Malaysia.

Akan tetapi berhubung jumlah PMI yang mengalami kesulitan tersebut sangat banyak, sementara sumber dana dan juga sumber manusia sangat terbatas, maka kami merasa bahwa persoalan ini tidak mampu ditanggulangi sendiri.

Kita semua menyadari jika permasalahan tersebut diatas tidak segera diatasi, maka krisis atau bahkan bencana kemanusiaan bisa saja terjadi. Lapar bisa menyebabkan orang bertindak di luar nalar. Ditengah situasi terjepit, seseorang bisa saja melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum demi untuk bertahan hidup.

Hal ini tentu saja berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan lainnya yang dapat mengganggu hubungan baik antar kedua negara, Malaysia dan Indonesia.

Berdasarkan kondisi diatas, maka kami Aliansi Organisasi-Organisasi Masyarakat Indonesia di Malaysia MENDESAK pemerintah Republik Indonesia untuk SEGERA:

  1. Memberikan bantuan kepada seluruh WNI/PMI yang mengalami kesulitan, baik melalui mekanisme Bantuan Langsung Tunai (BLT) ataupun mekanisme lain.
  • Memfasilitasi WNI/PMI yang berada dalam keadaan darurat agar dapat pulang ke Tanah Air, dengan tetap mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku.
  • Meminta Duta Besar RI untuk Malaysia, Bapak Rusdi Kirana agar kembali ke Kuala Lumpur, untuk hadir bersama masyarakat Indonesia di Malaysia. Dalam kondisi krisis seperti saat ini kehadiran beliau amatlah dinantikan, agar dapat lebih gencar melakukan lobi-lobi diplomatik terhadap Pemerintah Malaysia agar krisis ini dapat segera teratasi.

Demikian Surat Pernyataan Sikap ini kami sampaikan kepada Pemerintah Indonesia untuk mendapat perhatian dan tindakan yang SEGERA.

Kuala Lumpur, 12 April 2020

Situasi Kritis, WNI di Malaysia Minta Dubes RI Temani Mereka di Kuala Lumpur
Tags: Covid-19malaysia
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Penyegaran Menulis Publikasi Internasional Bereputasi Ala Atdikbud RI Malaysia
Berita

Penyegaran Menulis Publikasi Internasional Bereputasi Ala Atdikbud RI Malaysia

10 Februari, 2024
Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun
Berita

Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun

5 September, 2023
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran, Unismuh Teken MoU dengan MSU Malaysia
Berita

Kedokteran Unismuh – TIIKM, Gelar Konferensi Internasional di Malaysia

3 Agustus, 2023
Next Post
Perempuan Pra Islam

Perempuan Pra Islam

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In