SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Wabah Covid-19 semakin merajalela setiap harinyakorban terus bertambah mencapai ribuan orang. Aneka kebijakan diupayakan pemerintah dalam menanggulangi dampak dari serangan pandemi itu, namun masih banyak masyarakat yang luput dari perhatian semisal masyarakat kelas menengah bawah bila wabah ini lama berlanjut dan tak segera tertangani, golongan masyarakat satu ini terancam jatuh ke bawah garis kemiskinan.
Hal ini menggugah LAZISMU PRM Dadapan, Wonokerto, Turi untuk menggagas program lumbung pangan sebagai antisipasi dampak pandemi yang diperkirakan cukup lama dan mengakibatkan pengaruh yang tidak kecil terutama untuk masyarakat dhuafa.
Menurut Ketua LAZISMU PRM Dadapan, Bambang Sukrisno “Kami tergugah untuk menanggulangi dampak pandemi ini dengan melibatkan segenap elemen persyarikatan bersama bahu membahu untuk mencoba meringankan kesulitan ekonomi terutama kebutuhan pokok warga masyarkat disekitar kami, karena merekalah yang terdekat dan setiap hari saling berinteraksi dan harapanya konsep saling menolong “ta’awun yaitu dengan pentasarufan bantuan paket masing-masing 10 kg beras kepada 104 KK dengan total 1,04 ton beras.”
Salah seorang penerima paket yaitu Ibu Dul Rohmad menyampaikan terima kasih karena mendapatkan paket beras karena sangat bermanfaat di tengah keadaan yang serba sulit.
Upaya lain pencegahan Covid-19 ini juga telah dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan Dadapan, Selowangsan, Literasi pencegahan covid19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Serta disisi lain kondisi ini adalah waktu yang tepat untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, Pelindung kita Allah SWT dan juga untuk menyabut Ramadhan 1441 H yang tentunya akan bermakna tersendiri dalam kondisi wabah darurat semacam ini, sebagaimana disampaikan Ustazd Murtandlo dan didampingi Jumari dan Muh Munasir. (Arief Hartanto)