JEDDAH, Suara Muhammadiyah – Pemerintah kerajaan Arab Saudi menetapkan bahwa aktivitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi divakumkan selama Ramadhan. Hal ini terkonfirmasi setelah pihak kerajaan memperpanjang penangguhan pelaksanaan shalat berjamaah pada Senin, 20 April 2020.
Syekh Abdul Aziz bin Abdullah al-Sheikh, Mufti Besar Arab Saudi menyarankan kepada masyarakat untuk melakukan shalat tarawih dan shalat Id di rumah masing-masing sebagai upaya mencegah penularan virus Corona. “Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan tetap melaksanakan ibadah shalat selama Ramadhan, tetapi tanpa jamaah sebagai tindakan pencegahan serta meningkatkan operasi disinfeksi,” ujarnya.
Tawfiq ar-Rabiah, Menteri Kesehatan Saudi mengungkapkan bahwa terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan disebabkan karena meluasnya program pengujian. Tim medis melakukan tes masal Covid-19 diseluruh wilayah Saudi sejak Jum’at pekan lalu. Lonjakan kasus terus terjadi hal ini membuat Menteri kesehatan Saudi mendesak warganya untuk berdiam diri di rumah serta mematuhi segala protokoler yang berlaku. “Kita terbiasa berpartisipasi aktif dalam pertemuan sosial dan mengunjungi keluarga selama Ramadhan, tetapi tahun ini akan berbeda. Kita harus mematuhi langkah-langkah kehati-hatian dan mempraktikkan jarak sosial untuk mengendalikan virus,” tuturnya.
Lathif, Ketua PCIM Arab Saudi menyampaikan bahwa tetap ada shalat fardhu dan tarawih di Masjidil Haram-Nabawi, namun hanya terbatas untuk imam dan petugas. “Shalat di Masjidil Haram dan Nabawi tidak dibuka untuk umum. Shalat dilakukan hanya untuk imam agar masjidnya tetap hidup. Untuk masjid yang lain, selain Masjidil Haram dan Nabawi semuanya sudah ditutup,” ujarnya. (diko)