Oleh : Lutfi Effendi
Al Qur’an adalah kitabullah (kitab Allah). Diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan diperuntukkan bagi manusia. Karenanya, selama Ramadhan ini, penulis akan menyajikan bagaimana Allah memperkenalkan dirinya kepada manusia lewat Al Qur’an. Tentu hanya sebagaian saja yang bisa disajikan selama 30 hari di bulan Ramadhan ini.
Pada pembahasan terdahulu telah dibahas
بِسْمِ اللّٰهِ
Bismillāh (Dengan nama Allah)
Yang merupakan bagian dari ayat pertama dari Al Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Yang intinya Allah memperkenalkan dirinya sebagai Allah.
Selanjutnya kita bahas penggal ayat berikutnya dalam ayat pertama ini, yaitu:
اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Allāhur-raḥmānur- raḥīmu
Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Di dalam ayat pertama surat Al Fatihah ini, selain Allah memperkenalkan dirinya sebagai Allah juga memperkenalkan nama lain yang mensifatinya.
Di dalam ayat ini Allah juga memperkenalkan dirinya lebih jauh:
اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Allāhur-raḥmānur- raḥīmu
Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Allah memperkenalkan dirinya lebih lanjut, dengan sifat-sifatnya yang Maha Pengasih الرَّحْمٰنِ Ar Raḥmān اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ dan Maha Penyayang الرَّحِيْمِ Ar-Raḥīm اللّٰهِ الرَّحِيْمِ. Nama ini sering disebut dengan asmaul husna (nama yang baik).
Ar Rahman dan Ar Rahim jika kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Maha Pengasih dari akar kata kasih dan Maha Penyayang dari akar kata saying, sehingga Ar Rahman dan Ar Rahim mempunyai akar kata Kasih Sayang. Dua kata yang berkelindan yang sangat dibutuhkan oleh semua mahluk, terutama manusia. Ar-Rahman dan Ar-Rahim, adalah dua nama yang menunjukkan bahwa Allah l memiliki kasih sayang yang luas dan agung.
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas? Selain memperkenalkan diri dengan menyebut nama, ada baiknya kita memperkenalkan diri pada lingkungan yang baru dengan pekerjaan atau sesuatu yang melekat pada diri kita untuk membedakan dengan yang lain, terutama jika ada nama yang sama di lingkungan tersebut, missal Nama Lutfi ada lima orang. Maka bisa saja ada yang dipanggil Lutfi Kacamata (karena memakai Kacamata atau penjual kacamata), Lutfi Wartawan (karena pekerjaannya sebagai wartawan), Lutfi Pijat ( karena tukang pijat), Lutfi Brewok (karena wajahnya brewok) dan Lutfi Guru karena pekerjaannya sebagai Guru. Tetapi julukan itu harus julukan yang baik, jangan cacatnya yang disematkan, Misal: Lutfi Juling karena matanya juling.Boleh memperkenalkan diri lebih dari satu profesi Namun dalam budaya tertentu seperti di Arab cukup menambahkan dengan bin fulan dan selanjutnya untuk membedakan nama yang sama. `
Tetapi yang penting lagi, kita bisa meniru sifat Allah ini, dengan menebarkan kasih saying di dalam keluarga kita, dalam lingkungan kita dan dalam pergaulan yang lebih luas sehingga akan tertebar kasih saying di seluruh dunia. Waallahu a’lam bisshawab (***)