Memperbanyak Doa dan Istighfar selama Ramadhan

Nadzar doa nabi isa

Ilustrasi

Oleh : Muhda Ashari D. Wibawa

Marhaban Yaa Ramadhan, bulan Ramadhan telah datang. Bulan Ramadhan kali ini dihadirkan kembali oleh Allah bukan hanya untuk orang-orang shalih saja, namun Ramadhan itu untuk siapa saja, tak terkecuali bagi orang-orang yang belum beriman kepada Allah. Seperti contoh, seorang nasrani yang akhirnya memeluk agama Islam karena bulan Ramadhan. Sungguh, Allah hadirkan Ramadhan itu untuk siapa saja tanpa terkecuali.

Maka bagi orang yang beriman, ia akan merasakan kegembiraan yang tiada tara. Para ulama salaf pernah menyampaikan, sekiranya Ramadhan datang kepada kita sedang kita  melewatkannya begitu saja, maka sungguh sangat merugilah kita. Ramadhan bisa menjadi momen seseorang menjadi lebih dekat kepada Allah sekaligus menjadi momen seseorang mendapatkan titik baliknya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak amalan ibadah. Namun bukan hanya permasalahan ibadah saja yang bisa kita perbanyak selama Ramadhan. Ada dua hal yang hendaknya kita perbanyak selama Ramadhan. Pertama, memperbanyak berdoa kepada Allah. Karena bulan Ramadhan juga menjadi bulan terkabulnya, maka orang-orang yang berpuasa memiliki kesempatan besar untuk dikabulkan doa-doanya.

Sebagaimana dalam hadis Rasulullah menyampaikan bahwa ada 3 doa yang diijabah oleh Allah, “Ada 3 (tiga) orang yang doanya tidak akan ditolak : Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya (terdzalimi), Allah akan angkat di atas awan pada hari kiamat”. HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Pada redaksi hadis yang lainnya disebutkan doa orang yang berpuasa saat ia berbuka.

Ada beberapa waktu yang mustajab untuk berdoa selama bulan Ramadhan. Di antaranya adalah pada waktu sahur (sepertiga malam yang akhir), ketika berpuasa, dan saat berbuka. Waktu-waktu di atas adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak doa. Pada Ramadhan kali ini, sekiranya doa yang paling penting untuk kita panjatkan adalah agar wabah Corona ini segera hilang dan Allah senantiasa menjaga kita semua. Wa bil khusus kepada para Mujahid di ranah medis yang sedang berjuang menangani para pasien dan juga yang sedang berusaha menemukan obat untuk panyakit tersebut. Sungguh, Allah pasti mendengar dan akan mendengar doa-doa kita, maka mari kita perbanyak doa di bulan Ramadhan ini, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain juga.

Kedua, memperbanyak istighfar kepada Allah. Ramadhan selain momen untuk memperbanyak doa juga menjadi momen untuk memperbanyak istighfar. Pada sebelas bulan sebelum Ramadhan mungkin banyak diantara kita yang melakukan kesalahan atau berbuat dosa baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah atas kesalahan yang diperbuat selama sebelas bulan yang telah lalu.

Tentu dengan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama pada bulan-bulan setelah Ramadhan sampai bertemu Ramadhan kembali. Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri”. QS Al-Baqarah : 222. Para ulama salaf juga sering memanfaatkan waktu sahur mereka dengan memperbanyak istighfar, sebagaimana dalam Al-Quran, “dan pada waktu sahur mereka memperbanyak istighfar (memohon ampunan)”. QS Adz-Dzaariyaat : 18.

Apabila kita tidak bisa melampaui orang-orang shalih dalam ibadah dan doanya, maka jangan sampai kalah dengan para pendosa dengan istighfarnya. Setidaknya kalimat tersebut menjadi kalimat untuk memotivasi kita untuk mau berdoa dan beristighfar kepada Allah. Namun alangkah lebih baik lagi kita sebagai orang yang beriman kepada Allah, gembira atas datangnya bulan Ramadhan, dan sedang berproses menjadi seorang hamba yang bertakwa, maka kalimat di atas tidak berlaku. Seharusnya kita menjadi pribadi yang banyak amal, banyak berdoa, dan banyak beristighfar.

Sungguh, Allah akan lebih mencintai yang demikian itu. Ramadhan telah memasuki hari kedua, namun perjalanan masih panjang. Masihkah kita mau menyia-nyiakan Ramadhan? Tentu tidak. Satu point yang ingin saya sampaikan kepada seluruh umat muslim di seluruh dunia. Mari, Ramadhan kali ini kita manfaatkan untuk berdoa kepada Allah agar wabah ini segera selesai, semoga Allah melindungi kita semuanya, dan mari kita mohonkan ampunan Allah untuk diri kita, orangtua kita, guru-guru kita, dan kepada mereka (tim medis) yang telah gugur sebagai pahlawan medis. Semoga Allah ampuni dosa mereka, Allah terima amal ibadah mereka, dan Allah berikan keutamaan bagi mereka di surga Allah nantinya. Aamiin, Yaa Rabbal ‘aalamiin.

Muhda Ashari D. Wibawa, Alumni Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta

Exit mobile version