TANGERANG SELATAN, Suara Muhammadiyah-Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan (1/5/2020), pandemi Covid-19 menjadi masalah serius global dan khususnya Indonesia. Penularannya sangat cepat dan mematikan sehingga perlu penanganan yang serius baik pemerintah maupun tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Semula kasus Covid-19 masih dianggap biasa tapi hingga hari ini menjadi kejadian luar biasa.
Muhammadiyah yang juga salah satu organisasi terbesar Indonesia dan mempunyai amal usaha berupa rumah sakit yang ada di Indonesia ikut terlibat aktif melawan Covid-19. Sehingga keberadaan Muhammadiyah sangat membantu meringankan beban pemerintah dan masyarakat luas khususnya untuk pencegahan dan penularan Covid-19.
Pada tanggal 5 Maret 2020 lalu, Muhammadiyah membentuk tim khusus sebagai pusat koordinasi untuk melakukan program-program pencegahan dan penyembuhan dari virus corona 2019 ini. Nama tim ini ialah Muhammadiyah Covid-19 Command Center atau disingkat MCCC.
Pembentukan tim ini merupakan sebuah tindak lanjut dari penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk melakukan koordinasi. Tim ini kemudian berisi perwakilan dari ‘Aisyiyah, LAZISMU, Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pengembangan (DIKTILITBANG), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), Majelis Tabligh, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TPSM), dan Pemuda Muhammadiyah.
Terkait edukasi secara langsung pada masyarakat, Muhammadiyah mengupayakan informasi tersebar informasi soal Covid-19 ini hingga ke ranting-ranting Muhammadiyah di pelosok daerah. Salah satunya dengan cara berkoordinasi dengan masjid-masjid di daerah untuk menyampaikan informasi terkait wabah ini. Terutama anjuran untuk menghindari kerumunan dan harus banyak berada di rumah, Termasuk dalam hal ini meniadakan sementara ibadah-ibadah yang biasanya dilakukan berkerumun atau berjama’ah seperti ibadah shalat wajib berjama’ah dan shalat Jum’at.
Muhammadiyah memberikan layanan kesehatan kepada para pasien Covid-19, Hingga 14 April 2020, total ada 65 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah ( RSMA) yang dijadikan tempat rujukan corona di 9 provinsi. Muhammadiyah juga tengah mempersiapkan RS Darurat COVID-19 yang bertempat di rusunawa RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sebelum dialihkan fungsi sebagai rumah sakit darurat COVID-19, rusunawa tersebut dulunya merupakan ruang istirahat para dokter dan tenaga kesehatan yang bekerja di RS Muhammadiyah Gombong.
Selain itu, dalam rangka penanggulangan wabah Covid-19, Perguruan Tinggi (PT) Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) bahu membahu melaksanakan berbagai upaya untuk mendukung ketahanan komunitas baik internal kampus masing-masing, Persyarikatan Muhammadiyah, dan warga masyarakat pada umumnya.
Data yang dihimpun oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) hingga 28 April 2020. PTMA seluruh Indonesia telah menggelontorkan stimulus penanggulangan Covid-19 senilai Rp 78.690.771.596. Stimulus terbesar yang diberikan berupa keringanan biaya perkuliahan yang nilainya mencapai Rp 36.400.000.000 bagi 36.390 orang mahasiswa dan subsidi pembelajaran online senilai Rp 27.320.930.000 bagi 174.509 mahasiswa karena pembelajaran hanya bisa dilaksanakan secara daring guna mengikuti himbauan pemerintah untuk melaksanakan physical distancing.
Selasa (31/3/2020), pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Detail mengenai teknis pelaksanaan PSBB diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020, PSBB adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi corona virus disease 2019 (Covid-19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebarannya. Semua ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran penyakit kedaruratan kesehatan masyarakat yang sedang terjadi antar orang di suatu wilayah tertentu.
Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semua aktifitas dilakukan dirumah, dari mulai bekerja, belajar dan wilayah privasi yakni beribadah dirumah semuanya itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun perlu dicermati juga oleh pemerintah bahwa ada sebagian masyarakat di Kota Tangerang Selatan yang mempunyai pekerjaan dengan upah harian semisal tukang becak, tukang ojek, tukang sol sepatu, pedagang keliling (asongan), tukang cukur, kuli bangunan dan guru honorer.
Masyarakat menilai bahwa pemerintah hanya membuat aturan-aturan tanpa memberikan jaminan pasti seperti kebutuhan pokok, Bantuan Langsung Tunai, demi terjamin situasi dan keamanan setiap rumah tangga. Masyarakat hanya butuh kepastian kebutuhan pangan bukan hanya dibuatkan peraturan tanpa ada solusi. Selain itu, pemerintah juga abai akan pemberian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, yang seharusnya diberikan kepada mereka yang bukan haknya.
Akhirnya pemerintah menanggung beban sangat berat, yakni wabah Covid-19 dan ketahanan pangan setiap warga. Melihat peristiwa dampak Covid-19 yang mengkhawatirkan banyak masyarakat melakukan donasi amal untuk mereka yang terdampak Covid-19. Donasi amal muncul karena kesadaran sesama manusia, keprihatinan terhadap pemerintah dan mereka yang mempunyai kekayaan mal lebih.
Melihat keadaan seperti ini Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan yang merupakan Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat daerah Kota Tangerang Selatan terdiri dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathan dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan, memberikan bantuan berupa satu paket sembako yang berisi (beras, minyak sayur, mie instan, telur, kurma, sirup marjan, hand sanitazier dan masker) untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak secara ekonomi Covid-19.
“Alhamdulillah, Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan bergerak cepat memberikan satu paket sembako kepada mereka yang membutuhkan khususnya bagi para pekerja harian yang belum tentu mendapatkan upah pada hari itu dan semoga ini sangat membantu”. Ujar ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan dan kordinator pelaksana AMM Peduli dampak Covid-19, Zaki Anshari.
Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan tentu akan selalu berusaha dan berupaya meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak secara ekonomi ditengah pandemic Covid-19, Angkatan Muda Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan akan membuka donasi bagi siapa saja yang ingin membantu mereka yang terdampak Covid-19. (Rusli)