YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Kesungguhan kita mengurus Muhammadiyah sama pentingnya dengan mengurus politik. Muhammadiyah tidaklah anti terhadap politik, namun juga tidak terjun secara langsung melalui partai politik. Perbedaan antara Muhammadiyah dan partai politik hanya pada pembagian perannya saja,” ujar Haedar pada Pengajian Ramadhan Online Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, Senin (4/5).
Khittah perjuangan Muhammadiyah sudah sangat jelas dalam hal politik. Muhammadiyah memilih strategi perjuangan dakwah non-politik praktis yang menekankan pada pembinaan masyarakat. Khittah dimaksudkan agar Muhammadiyah tetap istiqamah dalam mengemban fungsi dakwah dan tajdidnya sebagai gerakan Islam yang berkiprah dalam urusan keumatan.
Haedar Nashir menyampaikan bahwa strategi perjuangan yang dilakukan Muhammadiyah ini termasuk dalam ranah ijtihad serta menjadi bagian dari urusan muamalah duniawiyah. Dakwah kemasyarakatan non-politik praktis merupakan perjuangan yang mulia, penting, dan strategis, bagi kepentingan agama dan bangsa.
Dalam Kajian bertajuk “Aktualisasi Khittah Muhammadiyah dalam Dinamika Kebangsaan Kontemporer” tersebut, Haedar mengajak warga dan kader Muhammadiyah dapat memerankan perjuangan kebangsaan melalui banyak saluran, dalam menjalankan fungsi-fungsi strategisnya sebagai organisasi kemasyarakatan. Penyatuan antara partai politik dan organisasi dakwah justru menimbulkan banyak mudharat.
Dalam berorganisasi harus ada kerelaan dari masing-masing anggota untuk senantiasa berkomitmen terhadap prinsip-prinsip Bermuhammadiyah. Hal ini dimaksudkan agar ada kejelasan dalam hal beragama. Persoalan ini dinilai penting karena setiap organisasi Islam memiliki karakter dan identitas yang berbeda-beda. “Khittah keperibadian Muhammadiyah memiliki makna yang sangat luar biasa. Maka setiap warga Muhammadiyah harus terus belajar dan membaca,” pesan Haedar.
Menurut Haedar, Muhammadiyah dalam melakukan kritik kepada pemerintah selalu dengan cara yang bijaksana dan penuh kedewasaan. Sebagai ormas Islam modern, Muhammadiyah telah mengambil langkah yang tepat dalam ijtihad politiknya. Dengan terus berjuang di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan seluruh permasalahan umat lainnya. “Muhammadiyah ini sudah menjadi negara di dalam negara. Ini merupakan kekuatan yang sangat dahsyat,” tutupnya. (diko)