Oleh: Lutfi Effendi
Al-Qur’an adalah kitabullah (kitab Allah). Diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan diperuntukkan bagi manusia. Karenanya, selama Ramadhan ini, penulis akan menyajikan bagaimana Allah memperkenalkan dirinya kepada manusia lewat Al-Qur’an. Tentu hanya sebagian saja yang bisa disajikan selama 30 hari di bulan Ramadhan ini.
Tulisan ini masih membahas Qs Al Baqarah ayat 21:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
yā ayyuhan-nāsu’budụ rabbakumullażī khalaqakum wallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.
Kalau pada pembahasan sebelumnya fokus pada penciptaan manusia, maka tulisan kali ini fokus penyembahan kepada Tuhan. Dalam hal ini, Allah SwT dalam ayat ini menyeru kepada manusia untuk menyembah Tuhan yang menciptakan manusia, yaitu Allah SwT.
Ini penting ditekankan sebab memang ada kecenderungan manusia untuk menyembah Tuhan, tetapi kadang keliru memilih tuhan yang disembah. Maka dalam ayat ini, Allah membuka mata hati manusia bahwa Tuhan yang patut disembah ya Tuhan yang menciptakan manusia bukan yang lain.
Jangan keliru yang lain. Jangan keliru menyembah patung yang dibuatnya sendiri. Jangan keliru menyembah api yang ia nyalakan. Jangan pula keliru menyembah matahari yang sama-sama diciptakan oleh Allah. Sekali lagi sembahlah Allah, Tuhan yang menciptakan manusia.
Ayat ini merupakan penegasan kembali dari Qs Al Fatihah ayat 5 yang berisi ikrar manusia untuk menyembah Allah. Sekaligus juga kelanjutan perintah shalat yang merupakan cara penyembahan kepada Allah SwT oleh manusia yang terdapat pada Qs Al Baqarah ayat 3.
Lalu apa fungsi penyembahan manusia kepada Tuhan yang menciptakan manusia, seperti disebutkan dalam Qs Al Baqarah ayat 21 tersebut agar bertakwa. Ayat ini sekaligus membimbing manusia agar memilih jalan yang benar setelah meliihat tiga golongan manusia dalam ayat-ayat sebelumnya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya telah disebutkan adanya golongan takwa yang terinci dalam Qs Al Baqarah ayat 2-5. Golongan kafir yan terinci dalam Qs Al Baqarah ayat 6-7 dan golongan ad-dlalin yang tergambar dalam Qs. Al Baqarah ayat 8-16 yang kemudian diamsalkan oleh Allah dalam Qs Al Baqarah ayat 17-20. Dan Qs Al Baqarah ayat 21 ini Allah menyeru manusia agar memilih Takwa ketimbang dua golongan yang lain.
Untuk bisa menjadi takwa, kuncinya adalah menyembah Tuhan yang menciptakan manusia itu sendiri, yaitu Allah yang Al Khalik, yaitu Allah yang Ar Rahman. Penyembahan ini dilakukan merupakan juga ungkapan rasa syukur manusia kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Dan sebagaimana telah disebutkan dalam Qs Al Baqarah ayat 3, cara penyembahannya dengan melaksanakan shalat.
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas? Kita semakin yakin, jalan yang lurus yang kita minta adalah jalan takwa. Kuncinya adalah dengan cara penyembahan yang tepat, penyembahan kepada Allah yang Al Khalik, penyembahan kepada Allah yang Ghaib, penyembahan kepada Allah yang Ar Rahman. Caranya dengan melaksanakan shalat. Karena itu, jangan sampai meninggalkan shalat dalam situasi apapun. Pasti ada jalan untuk menunaikannya. Waallahu a’lam bisshawab (***)