Ada seorang kader yang bertanya, bagaimana cara mencintai Muhammadiyah?
Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Parikan Jawa menyatakan, witing tresna jalaran saka kulina. Cinta itu mekar bersama biasa.
Bila ingin mencintai Muhammadiyah, kenalilah organisasi ini luar dalam. Cara mengenalinya jangan jadi pengamat. Tapi langsung terjun di mana pun ananda berada. Jangan pilih-pilih tempat, yang penting bisa aktif di Muhammadiyah.
Aktiflah di IPM, IMM, Pemuda, Nasyiah, Tapak Suci, HW, dan lembaga lainnya yang ada di Muhammadiyah. Termasuk Aisyiyah bagi kaum perempuannya. Jika belum di lembaganya, ikut aktif di kegiatannya.
Dengan aktif, lama kelamaan cinta itu tumbuh kembang laksana bunga mekar di taman. Kuncinya ikhlas, jangan ada pamrih kecuali berkhidmat diri meraih pahala. Mengalir saja dengan gembira, jalani suka maupun duka. Muhammadiyah ketika dijalani ada banyak kelebihannya, tapi juga ada kekurangannya. Di situlah cinta kita terhadap Muhammadiyah teruji.
Cinta jangan hadir di kala suka dan indah, tapi juga ketika duka dan susah. Cinta itu berkorban, bukan menuntut. Jika Muhammadiyah ada masalah, kita yang harus menyelesaikannya, bukan dengan mengeluh dan mengobral ke luar.
Bermuhammadiyah itu penuh warna dan dinamika, ketika anda mencintainya maka semua akan dilalui dengan tulus dan bahagia karena cintanya sudah merasuk di sukma.
Selamat mencintai Muhammadiyah ananda!
(Sumber; istagram haedarnashirofficial)