Oleh: Lutfi Effendi
Al-Qur’an adalah kitabullah (kitab Allah). Diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan diperuntukkan bagi manusia. Karenanya, selama Ramadhan ini, penulis akan menyajikan bagaimana Allah memperkenalkan dirinya kepada manusia lewat Al-Qur’an. Tentu hanya sebagian saja yang bisa disajikan selama 30 hari di bulan Ramadhan ini.
Tulisan kali ini masih membahas Qs Al Baqarah ayat 25:
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
wa basysyirillażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, kullamā ruziqụ min-hā min ṡamaratir rizqang qālụ hāżallażī ruziqnā ming qablu wa utụ bihī mutasyābihā, wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidụn
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.
Ayat ini menampilkan konsep amal shalih yang pertama juga merupakan penggambaran pertama kali tentang surga di dalam Kitab Al Qur’an, setelah sebelumnya Allah sebagai penguasa hari akhir menggambarkan neraka dengan jenis siksaannya. Untuk gambaran awal neraka telah disampaikan pada Qs Al Baqarah ayat 24 dalam potongan ayat: fattaqun-nārallatī waqụduhan-nāsu wal-ḥijāratu u’iddat lil-kāfirīn (maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir).
Tentang jenis siksaan di neraka telah tergambar sekilas pada Qs Al Baqarah ayat 7 dalam potongan ayat wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm (dan mereka akan mendapat azab yang berat) untuk orang kafir. Sedangkan untuk orang ad-dlalin mendapat azab yang pedih sebagaimana tergambar pada Qs Al Baqarah ayat 10 seperti tergambar pada potongan ayat wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn (dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta).
Sedangkan gambaran tentang surga terdapat dalam Qs Al Baqarah ayat 25 ini pada potongan ayat anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, kullamā ruziqụ min-hā min ṡamaratir rizqang qālụ hāżallażī ruziqnā ming qablu wa utụ bihī mutasyābihā, wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidụn (bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.).
Gambaran surga adalah suatu gambaran yang menggembirakan. Air yang mengalir di dunia saja menjadi tempat yang menyenangkan, menjadi tempat orang berwisata menghilangkan stress dan penat. Demikian juga dengan kuliner juga menjadi pencarian di dunia. Tentang gambaran kuliner dengan rezeki buah-buahan yang ada di surga nampaknya untuk menyingkronkan dengan rezeki primer Allah yang telah diberikan di dunia sebagaimana tergambar pada Qs Al Baqarah ayat 22 dalam potongan ayat wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum (Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu). Demikian pula gambaran pasangan, juga merupakan gambaran kegembiraan tersendiri. Pendek kata, kegembiraan yang ada di dunia juga akan di dapat di surga, bahkan lebih. Dan semua diberikan tanpa susah payah penghuninya.
Lalu apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas? Neraka dan surge telah tergambar, tinggal kita mau pilih apa? Kalau mau milih surga, beradalah di jalan lurus. Jadilah orang yang bisa mensyukuri nikmat Allah. Berada dalam golongan orang yang takwa yang selalu iman dan amal shalih. Waallahu a’lam bisshawab (***)