GUNUNG KIDUL, Suara Muhammadiyah – Anjuran #dirumahaja hari ini (16/5) mulai memasuki bulan ketiga. Kebijakan PSBB di daerah Jakarta sekitarnya serta pembatasan sosial dan pembatasan fisik di sebagian besar daerah membawa dampak yang sangat besar. Tidak hanya merubah tatanan kesehatan dan ekonomi namun kondisi ini juga menimbulkan ketimpangan pangan masyarakat.
Pandemi COVID-19 membuat beberapa pekerjaan terpaksa dirumahkan dan mengharuskan masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah. Akibatnya, timbul kesulitan akses berpergian, bahkan untuk mendapatkan bahan pangan. Kondisi ini mendorong SMK Muhammadiyah Wonosari menginisiasi Program Berkebun Di Rumah.
Program ini bertujuan untuk mendorong warga sekolah baik guru, siswa dan karyawan serta masyarakat sekitar sekolah agar mandiri pangan. Dengan berkebun di rumah kesulitan akses dalam mencari bahan pangan akan teratasi khususnya bahan sayuran.
“Kami membagikan 10.000 bibit tanaman sayur seperti cabe rawit, cabe keriting,tomat dan terong beserta polybagnya. Harapannya bapak/ibu guru/karyawan, siswa-siswi dan masyarakat sekitar dapat berkebun secara mandiri di rumah sehingga tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan pangan khususnya sayuran,” ungkap Tsulistianta Subhan Aziz, M.Pd. selaku Kepala SMK Muhammadiyah Wonosari. (Danang Istiaji)