BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Kematian pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien positif COVID-19 yang terjadi hampir setiap hari membuat petugas pemakaman dengan prosedur tetap (protap) COVID-19 harus bekerja ekstra.
Hal ini dialami oleh Relawan Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mereka harus siaga 24 jam menerima panggilan untuk memakamkan jenazah dengan protap COVID-19 sembari menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Sekertaris MCCC Banyumas, Sulaiman mengatakan Muhammadiyah Banyumas melalui MCCC Banyumas telah membentuk tim khusus penguburan jenazah Covid-19. Setiap hari mereka harus siaga di posko yang telah disiapkan untuk diberangkatkan menuju lokasi yang membutuhkan.
“Tim MCCC harus ready kapanpun, jam berapapun, ada permohonan ambulan meskipun kadang cape. Meskipun tidak tau itu bawa pasien covid atau bukan tetap harus jaga jarak dan sesuai dengan protocol kesehatan,” kata Sulaiman yang juga sebagai volunteer ambulan Lazismu Banyumas.
Sebagai relawan yang sudah menjadi panggilan diri, Sulaiman mengaku harus rela untuk meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas. Termasuk meninggalkan momen santap sahur bersama dengan keluarga.
“Ada kepuasan batin aja si bisa turut andil sedikit membantu orang lain di tengah pandemik,” pungkasnya. (tgr)