YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menghadapi ketidakpastian akibat Covid-19, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan webinar dengan tema “Strategi Eksistensi PTMA di Tengah Anomali Covid-19: antara Ketidakpastian dan Keunggulan” pada Kamis, 21 Mei 2020.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa sangat penting bagi Muhammadiyah untuk memahami potensinya sebagai gerakan modernis dan reformis di Indonesia. Kekuatan internal organisasi menjadi potensi besar untuk memajukan bangsa dan negara. “Trilogi iman, ilmu, dan amal yang melekat pada Muhammadiyah telah membuat organisasi ini tetap eksis hingga sekarang,” ungkapnya.
Muhammadiyah harus tetap eksis, kontinu, dan adaptif terhadap segala perubahan khususnya bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Karena etos dunia pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan Islam modern.
Maka perlu dilakukan reformasi birokrasi agar PTM tetap bisa bertahan di segala kondisi dan situasi sulit. Dibutuhkan etos kepemimpinan di PTM, bukan kekuasaan. “Ke depan Muhammadiyah harus mempunyai wadah tersendiri untuk menampung segala dinamika pendidikan tinggi agar tidak terjadi over load otoritas,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ia menambahkan, di abad keduanya, Muhammadiyah juga perlu memaksimalkan sumber daya intelektual secara lebih masif serta senantiasa menghidupkan ta’awun sosial di masyarakat. (diko)