KHUTBAH IDUL FITRI 1441 H #RAMADHANDIRUMAH
“Sikap Seorang Mukmin di Masa Pandemi Covid 19”
Disiapkan oleh Divisi Tutunan Keagamaan MCCC PP Muhammadiyah
Download Pdf Khutbah Idul Fitri Di Rumah
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd
Anak-anakku, yang ayah cintai,
Hari ini, kita semua merayakan Hari Raya Idul Fitri yang spesial. Jangan bersedih. Di tengah masa pandemi ini marilah kita mengingat pesan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Anak-anakku, yang ayah cintai,
Yang perlu kita ingat, perilaku sabar adalah perilaku aktif, bukan pasif. Sabar akan lahir dari jiwa kita yang besar dan terlatih, yang akan diperoleh dengan jalan mengendalikan diri, tabah dalam menghadapi segala ujian, dengan disertai bersyukur kepada Allah dan memegang teguh ketakwaan. Sabar ditandai dengan keberhasilan kita menahan gejolak hati demi mencapai sesuatu yang baik dengan jalan mensucikan Tuhan.
Anakku, adapun sikap sabar di masa pandemi ini dapat diwujudkan dengan:
1. Selalu optimis bahwa musibah non alam ini pasti akan berlalu
2. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan berdoa memohon ampunan dan pertolongan-Nya
3. Berusaha menjaga diri dari kemungkinan untuk tidak tertular atau menularkan virus corona dengan sikap disiplin menjaga diri sesuai protokol kesehatan yang dituntunkan
4. Saling tolong menolong satu sama lain, “wa ta’awanuu ‘alal birri wattaqwa” tolong menolong dengan saling memperhatikan anggota keluarga yang jauh atau dekat, tetangga kanan kiri, teman-teman kita. Saling memberi bantuan bila memungkinkan, dan saling mengingatkan agar tetap disiplin menjaga diri, serta memberikan dukungan moral, sosial, dan material apabila ada keluarga, saudara, tetangga, atau teman kita yang menjadi ODP, PDP, atau yang sudah positif terkena covid 19.
Anak-anakku, yang ayah cintai,
Puasa Ramadhan sejatinya telah mengajarkan kita untuk mampu menahan diri, tidak hanya dari makan dan minum atau hubungan seksual suami isteri di siang hari. Akan tetapi menahan diri dari segala perilaku yang bisa menjerumuskan kita pada kehidupan yang sia-sia, jauh dari tuntunan Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Mari kita jaga ruh puasa ini dalam menjalani kehidupan di masa pandemi saat ini dengan penuh disiplin diri dan saling peduli. Menahan diri dari perilaku yang dapat membahayakan diri dan menimbulkan bahaya bagi orang lain. Anak-anaku, akhirnya, marilah kita berdoa:
Catatan:
1. Isi khutbah bersifat pokok, setiap khotib dapat menyampaikannya dengan improvisasi disesuaikan kondisi jama’ah di rumah masing-masing
2. Doa bisa menggunakan kalimat bahasa Indonesia dan disesuaikan kebutuhan masing-masing