JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bidang Pendidikan adalah sektor terakhir yang akan dibuka tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP pada acara silaturrahim Idul Fitri 1441 H Virtual yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PWM DKI Jakarta pada Sabtu 30 Mei 2020.
Mantan Mendikbud RI ini, mengatakan bahwa diantara sektor sektor yang terpuruk lainnya dunia, selain sektor ekonomi adalah sektor pendidikan. Untuk sektor ekonomi tidak begitu sulit untuk menghitung kerugiannya, tapi untuk sektor pendidikan, menghitung kerugian di bidang ini tidaklah mudah, dengan sudah berhentinya sektor ini hampir 3 bulan.
Muhadjir Effendy melanjutkan banyak pendapat bahwa di masa ini terbuka untuk metode pembelajaran, proses belajar yang baru dan sebagainya di bidang pendidikan dengan hal-hal yang baru. Tetapi karena semua tersebut adalah hal yang baru maka di semua negara di dunia manapun pun belum bisa dikatakan metode baru tersebut dianggap berhasil.
Selanjutnya Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK menguatkan bahwa skenario paling moderat untuk sekolah, madrasah dan pondok pesantren dibuka kembali paling cepat akhir bulan Agustus atau awal September 2020 dengan syarat bahwa sudah ada angka penurunan penularan wabah covid-19 yang pasti menuju angka Nol.
Belajar dari Perancis dan Korea Selatan, ketika 1 minggu sekolah dibuka kembali, sekolah langsung menjadi cluster baru penyebaran covid-19. Pemerintah tidak akan tergesa-gesa untuk mengambil kebijakan membuka sekolah kembali walaupun ada kebijakan relaksasi/ pelonggaran PSBB.
Kemenko PMK RI merekomendasikan kepada Presiden bahwa masa paling aman sekolah, madrasah, pondok pesantren serta bidang pendidikan secara umum dibuka kembali lagi dengan normal, adalah akhir tahun di bulan Desember 2020 sampai di awal tahun bulan Januari 2021.
Gufron Amirullah, Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM DKI Jakarta menyatakan bahwa sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta sudah siap dengan skenario ragam paltform digital dalam pembejaran Virtual. Dengan tetap memperhatikan pendidikan karakter di dalam proses tersebut.(Noor Fajar Asa)