• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Muhammadiyah dan Kesehatan Bangsa

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 Juni, 2020
in Analog
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share

Judul                     : Muhammadiyah Membangun Kesehatan Bangsa, Sehat Badannya Sehat Jiwanya

Penulis                 : Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Penerbit              : MPKU PP Muhammadiyah

Tebal, ukuran    : xi + 329 hlm, 14 x 21 cm

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menjalankan misi dakwah dan tajdid sejak awal telah memelopori pembaruan di bidang pembangunan kesehatan bangsa, selain gerakan di bidang pembaruan keagamaan, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Gerakan kesehatan dan kemasyarakatan tersebut dilembagakan melalui amal usaha rumah sakit, poliklinik, balai kesehatan, dan pembinaan kesehatan masyarakat dalam pelembagaan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) yang memiliki landasan kokoh pada Al-Ma’un. (hlm 1)

Secara sosiologis Kiai Dahlan melakukan pembongkaran (dekonstruksi) atas kesadaran beragama yang tumpul pemihakannya terhadap kaum lemah, yaitu melalui pengamalan Surat Al-Ma’un. Umat Islam hafal benar dengan surah ini, namun Kiai Dahlan melihat bahwa waktu itu tidak melahirkan apa-apa dari hafalan tersebut terutama dalam kehidupan umat Islam dan warga masyarakat. Al-Ma’un tidak diamalkan dalam kehidupan nyata umat Islam untuk benar-benar memberdayakan anak yatim dan orang miskin. Dari dialektika pelajaran Al-Ma’un itulah kemudian PKO hadir.

KH Ahmad Dahlan, dalam dakwahnya bergerak dengan metode modern. Kala itu tradisionalisme masih sangat mendominasi bahkan melekat pada umat Islam. Pemikiran yang berkembang di masyarakat ialah bahwa modernitas merupakan ajaran kaum kolonial sehingga haram untuk diterapkan. Namun Kiai Dahlan, bergerak bersama persyarikatannya, memodernisasi layanan kesehatan yang kala itu bagi pribumi hanya terlayani secara tradisional. Bentuk modernisasi ini ialah berdirinya klinik dan juga rumah sakit yaitu PKO. Dalam hal ini, Muhammadiyah lah yang pertama kali menyadarkan masyarakat untuk sadar pada kesehatan dengan menggunakan pendekatan medis bukan pendekatan mistis. (hlm 20-25)

Muhammadiyah di usia 1 abad lebih ini telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan. Saat ini tercatat Muhammadiyah telah menghadirkan pelayanan kesehatan dalam bentuk 134 rumah sakit dan 231 klinik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Muhammadiyah juga telah menyelenggarakan pendidikan bagi tenaga kesehatan melalui institusi pendidikan kesehatan. Pelayanan kesehatan oleh Muhammadiyah juga kian pesat berkembang dan merambah pada kerja sama secara internasional dengan negara-negara lain.

Bertahun-tahun ikut mengabdi pada bangsa dari segi pelayanan kesehatan, tentu Muhammadiyah, pernah mengalami jalan-jalan sulit. Walau sama-sama berkhidmat untuk melayani kesehatan masyarakat, antara Muhammadiyah dan pemerintah, acapkali menyusuri jalan yang bersimpangan di arah yang berbeda. Dalam buku ini dijelaskan bahwa setidaknya persimpangan tersebut bisa terbaca pada persoalan program KB, sengketa UU Rumah Sakit, dan terakhir terkait program jaminan kesehatan.

Buku ini terbagi atas tiga bagian pembahasan. Pertama mendeskripsikan tentang perjalanan sejarah pada kiprah Muhammadiyah di bidang kesehatan sekaligus paparan tentang nilai-nilai ideologis yang mendasari dan tertanam dalam upaya Muhammadiyah pada pelayanan kesehatan bangsa. Bagian kedua diberi judul “Menebar Amal untuk Kesehatan Bangsa” yang menjelaskan yang telah dilakukan serta capaian yang dihasilkan oleh para kader, anggota dan juga simpatisan Muhammadiyah dalam hal menggiatkan usaha di bidang kesehatan. Bagian ketiga, berbicara tentang bagaimana sikap dan posisi Muhammadiyah di tengah berbagai isu kesehatan dan pelayanan kesehatan di kalangan masyarakat Indonesia. (Rosania Ayu Ningtyas)

Artikel ini pernah dimuat di Majalah SM Edisi 6 Tahun 2020

Tags: Buku MuhammadiyahMPKUmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Mengenang Almarhumah Rayudaswati Budi: Bersama Berjuang untuk Kebaikan Sesama

Mengenang Almarhumah Rayudaswati Budi: Bersama Berjuang untuk Kebaikan Sesama

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In