BANJAR, Suara Muhammadiyah – BMKG merilis, Setiap tahun fenomena posisi matahari berada di atas Ka’bah. Kalibrasi arah kiblat tahun ini ketika posisi Matahari berada tepat di atas Ka’bah yaitu pada hari kamis, 28 Mei 2020 pukul 16.18 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.18 Waktu Saudi bertepatan dengan 5 Syawwal 1441 Hijriah. Sedangkan 16 Juli 2020, Kalibrasi Arah Kiblat terjadi pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.27 Waktu Saudi bertepatan dengan 25 Zulqa’dah 1441 Hijriah seperti diterangkan laman resmi Lapan, Rabu (27/5).
Berbeda pendapat di kalangan ulama tentang detail menghadap kiblat sebagaimana diperintahkan dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat ke-150 (Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar, 2018). Namun demikian, Ulama dalam empat madzhab (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah) menyepakati bahwa menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sahnya shalat (Ahmad Izzan dan Iman Saifullah, 2013).
Untuk penentuan arah kiblat bisa dilakukan dengan cara menggunkan metode matematis dan eksperimen. Hal itu dapat dicermati dari perkembangan sains dan teknologi yang digunakan. Beberapa teknologi yang digunakan dalam penentuan arah kiblat meliputi miqyas, tongkat istiwa’, rubu’ mujayyab, kompas, dan teodolit.
Secara matematis, arah kiblat dapat ditentukan dengan ilmu ukur segitiga bola atau lebih terkenal dengan sebutan trigonometri bola. Selain menggunakan trigonometri bola, penentuan arah kiblat secara matematis dapat ditentukan dengan ilmu geodesi. Jika dibandingkan dengan ilmu trigonometri bola, hasilnya lebih akurat. Penentuan arah kiblat dengan teori geodesi belum banyak dipraktekkan. Dalam Susiknan Azhari (2011) hal tersebut dimungkinkan karena persamaan matematika yang digunakan lebih rumit. Pendekatan eksperimen dalam penentuan arah kiblat dilakukan dengan memanfaatkan bayang-bayang kiblat.
Pendekatan dengan metode eskperimen ada 5 langkah yang harus dilakukan, yakni sesuaikan jam yang digunakan dengan BMKG. Pasang batang yang lurus secara tegak lurus pada permukaan yang datar, pastikan batang tersebut menghasilkan bayang. Tandai arah bayangan yang dihasilkan oleh batang lurus saat Matahari tepat berada di atas Ka’bah pada pukul 16.18 WIB. Arah kiblat mengarah dari ujung bayangan menuju batang yang disediakan. Kondisi seperti ini akan terualang tiap tahunya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.
Menurut BMKG, Peristiwa ini hanya berlaku untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah bagian Barat. Sementara untuk Indonesia bagian Timur, juga tersebagian Indonesia Tengah bagian Timur BMKG menyarankan penentuan arah kiblatnya dapat dilakukan saat Matahari di atas Kabah (sebalik arah Kabah) yang terjadi setiap 16 Januari pukul 06.29 Waktu Indonesia Timur (WIT) dan 28 November pukul 06.09 WIT. dikutip dalam infobmkg dalam laman Instagram resminya, Rabu (27/5/2020). Hasil ekperimen arah kiblat yg kami ukur untuk Kota Banjar adalah sekitar 295.1° (searah jarum jam dari utara), atau miring sekitar 25° dari titik barat ke arah utara.
“Kegiatan ini dirasa penting bagi kami, terutama mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai edukasi dan upaya ijtihadiyah yang bersifat zhanni. Masih banyak masyarakat yang tidak memahami arah kiblat untuk penentuan arah kiblat suatu bangunan rumah ibadah. Karena hampir semua masjid di Kota Banjar belum tersertifikasi pemutahiran kalibrasi arah kiblat dan belum ada kemandirian untuk menentukan waktu shalat yang harus disesuaikan dengan wilayah masing-masing,” ujar Pandu Pribadi, S.Si, M.Pd. direktur LPPM STIT Muhammadiyah Kota Banjar. (Riz)