• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Waktu Tepat untuk Kalibrasi Arah Kiblat

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Juni, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
kiblat

Foto Dok Ilustrasi

Share

BANJAR, Suara Muhammadiyah – BMKG merilis, Setiap tahun fenomena posisi matahari berada di atas Ka’bah. Kalibrasi arah kiblat tahun ini ketika posisi Matahari berada tepat di atas Ka’bah yaitu pada hari kamis, 28 Mei 2020 pukul 16.18 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.18 Waktu Saudi bertepatan dengan 5 Syawwal 1441 Hijriah. Sedangkan 16 Juli 2020, Kalibrasi Arah Kiblat terjadi pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.27 Waktu Saudi bertepatan dengan 25 Zulqa’dah 1441 Hijriah seperti diterangkan laman resmi Lapan, Rabu (27/5).

Berbeda pendapat di kalangan ulama tentang detail menghadap kiblat sebagaimana diperintahkan dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat ke-150 (Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar, 2018). Namun demikian, Ulama dalam empat madzhab (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah) menyepakati bahwa menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sahnya shalat (Ahmad Izzan dan Iman Saifullah, 2013).

Baca Juga

No Content Available

Untuk penentuan arah kiblat bisa dilakukan dengan cara menggunkan metode matematis dan eksperimen. Hal itu dapat dicermati dari perkembangan sains dan teknologi yang digunakan. Beberapa teknologi yang digunakan dalam penentuan arah kiblat meliputi miqyas, tongkat istiwa’, rubu’ mujayyab, kompas, dan teodolit.

Secara matematis, arah kiblat dapat ditentukan dengan ilmu ukur segitiga bola atau lebih terkenal dengan sebutan trigonometri bola. Selain menggunakan trigonometri bola, penentuan arah kiblat secara matematis dapat ditentukan dengan ilmu geodesi. Jika dibandingkan dengan ilmu trigonometri bola, hasilnya lebih akurat. Penentuan arah kiblat dengan teori geodesi belum banyak dipraktekkan. Dalam Susiknan Azhari (2011) hal tersebut dimungkinkan karena persamaan matematika yang digunakan lebih rumit. Pendekatan eksperimen dalam penentuan arah kiblat dilakukan dengan memanfaatkan bayang-bayang kiblat.

Pendekatan dengan metode eskperimen ada 5 langkah yang harus dilakukan, yakni sesuaikan jam yang digunakan dengan BMKG. Pasang batang yang lurus secara tegak lurus pada permukaan yang datar, pastikan batang tersebut menghasilkan bayang. Tandai arah bayangan yang dihasilkan oleh batang lurus saat Matahari tepat berada di atas Ka’bah pada pukul 16.18 WIB. Arah kiblat mengarah dari ujung bayangan menuju batang yang disediakan. Kondisi seperti ini akan terualang tiap tahunya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.

View this post on Instagram

Assalamu'alaikum sobat BMKG. Mau ngasih info nih… Apaan tuh??? Besok dan lusa tanggal 27 dan 28 Mei, sobat BMKG yang muslim bisa melakukan pengecekan arah kiblatnya udah benar atau belum. Kok bisa, trus caranya gimana??? Soalnya besok dan lusa tepat pukul 16.18 WIB Posisi Matahari tepat di atas Ka'bah. Caranya mudah kok, seperti biasanya kamu tinggal meletakkan benda berbentuk batang secara tegak lurus lalu tandai arah bayangan yang dihasilkan menggunakan benang atau spidol, Arah kiblat yang benar adalah arah yg ditunjukkan dari ujung bayangan menuju batang. Peristiwa ini hanya berlaku untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah bagian Barat. Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada 27-28 Mei pukul 16.18 serta 15-16 Juli pada pukul 16.26 WIB. Sementara untuk Indonesia bagian Timur (juga sebagian Indonesia Tengah bagian Timur) penentuan arah kiblatnya dapat dilakukan saat Matahari di atas diantipoda Kabah (sebalik arah Kabah) yang terjadi setiap 16 Januari pukul 06.29 WIT dan 28 November pukul 06.09 WIT.

A post shared by BMKG (@infobmkg) on May 25, 2020 at 10:37pm PDT

Menurut BMKG, Peristiwa ini hanya berlaku untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah bagian Barat. Sementara untuk Indonesia bagian Timur, juga tersebagian Indonesia Tengah bagian Timur BMKG menyarankan penentuan arah kiblatnya dapat dilakukan saat Matahari di atas Kabah (sebalik arah Kabah) yang terjadi setiap 16 Januari pukul 06.29 Waktu Indonesia Timur (WIT) dan 28 November pukul 06.09 WIT. dikutip dalam infobmkg dalam laman Instagram resminya, Rabu (27/5/2020). Hasil ekperimen arah kiblat yg kami ukur untuk Kota Banjar adalah sekitar 295.1° (searah jarum jam dari utara), atau miring sekitar 25° dari titik barat ke arah utara.

“Kegiatan ini dirasa penting bagi kami, terutama mahasiswa  jurusan Pendidikan Agama Islam sebagai edukasi dan upaya ijtihadiyah yang bersifat zhanni. Masih banyak masyarakat yang tidak memahami arah kiblat untuk penentuan arah kiblat suatu bangunan rumah ibadah. Karena hampir semua masjid di Kota Banjar belum tersertifikasi pemutahiran kalibrasi arah kiblat dan belum ada kemandirian untuk menentukan waktu shalat yang harus disesuaikan dengan wilayah masing-masing,” ujar Pandu Pribadi, S.Si, M.Pd. direktur LPPM STIT Muhammadiyah Kota Banjar. (Riz)

Tags: kalibrasi kiblatmeluruskan kiblatSTIT Muhammadiyah Banjar
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

No Content Available
Next Post

Tuntunan Ibadah dan Panduan Pembinaan Keagamaan Menghadapi Pandemi Covid-19

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In