MEDAN, Suara Muhammadiyah – Covid-19 mengimbas pada semua aspek kehidupan. Selain persoalan kesehatan, sosial dan ekonomi, maka pandemi Covid 19 menjadikan proses belajar dan mengajar di perguruan tinggi menghadapi persoalan yang serius. Bagi Peguruan Tinggi, khususnya swasta yang tidak cukup kuat akan menghadapi situasi sulit dan bukan tidak mungkin akan kolaps.
Rektor UMSU Dr. Agussani MAP kepada jurnalis Suara Muhammadiyah di Medan mengatakan, persoalan Covid19 adalah persoalan serius dan harus dicermati dengan sungguh-sungguh. Proses belajar dalam jaringan ( daring) harus mendapat perhatian agar kualitas pembelajaran tidak drop. Untuk itu, kata Agussani, UMSU walaupun bekerja dari rumah tetap fokus.
Menjawab hasil rilis UNIRANK yang hasilnya menggembirakan bagi UMSU, Agussani mengatakan, itulah bentuk hasil dari tim yang fokus pada proses pembelajaran di tengah Covid.
Hasil UNIRANK yang dirilis belum lama ini menujukkan dimana UMSU menduduki peringat ke 53 untuk PTS/PTN se Indonesia, kemudian menjadi peringat 1 untuk PTS diluar Pulau Jawa, peringat 34 perguruan Islam terbaik di dunia, peringat ke 2 PTS/PTN di Sumatera Utara, dan peringkat 6 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se Indonesia.
Kata Agussani, hasil pemeringatan oleh satu lembaga internasional (UniRank) itu menjadi tolok ukur apakah satu perguruan tinggi tetap fokus atau tidak di tengah pandemi Covid.
NEW NORMAL
Menjawab pertanyaan SM tentang dimulainya proses belajar normal setelah lebih dari dua bulan melakukan belajar daring, dikatakan, bahwa UMSU siap untuk melakukan pembelajaran normal seperti biasa. Namun demikian, UMSU tetap akan mengacu pada kebijakan pemerintah. Bila pemerintah membuka kembali proses belajar normal, maka UMSU sudah siap dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ditentukan.’
Sejauh ini belum diketahui kapan proses belajar normal akan dilakukan. (Syaifulh/Riz)