• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 12, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kisah Nabi Daud dan Seekor Ulat yang Berdzikir

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
14 Juni, 2020
in Khazanah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Nabi Daud AS
Share

Nabi Dawud as merupakan salah satu nabi yang wajib diketahui diantara 25 nabi lainnya. Garis keturunan Nabi Dawud as ialah dari Nabi Ibrahim, yaitu tepatnya keturunan ke-12. Beliau termasuk salah satu dari nabi-nabi utama dari kalangan Bani Israil. Biasanya,kisah-kisah nabi dan Rasul sering dijadikan panutan,  tauladan yang patut dipelajari bagi setiap umat muslim.

Nabi Dawud as  dikenal sebagai sosok panutan yang disiplin. Ia membagi waktu sehari-harinya menjadi empat bagian,yaitu untuk mengkaji ilmu bersama Bani Israil, untuk beribadah di mihrab, untuk pengadilan, dan untuk berkumpul kepada keluarga.

Baca Juga

Thalut dan Daud: Dua Pemuda Shalih dan Berani

Kisah Daud dan Dua Orang yang Berperkara

Nabi Dawud as terkenal dengan suaranya yang merdu. Jika beliau sedang berdzikr atau sedang melantunkan Zabur, terkadang burung-burung dan gunung-gunung ikut berdzikr pula bersama beliau. Suatu ketika beliau sedang duduk di mushalla sambil menelaah Zabur, tiba-tiba terlihat seekor ulat merah melintas di tanah. Nabi Dawud as berkata kepada dirinya sendiri, “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”

Ternyata Allah memberikan “izin” kepada ulat tersebut bisa berbicara dengan bahasa manusia, untuk menerangkan keadaannya kepada Nabi Dawud as. Ulat tersebut berkata, “Wahai Nabiyallah, apabila siang datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar, sebanyak seribu kali. Dan jika malam datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca: Allahumma shalli ‘alaa Muhammad an nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali…”

Nabi Dawud terkesima dengan ucapan ulat tersebut. Sang ulat berkata lagi, “Lalu engkau, ya Nabiyallah, apa yang akan engkau katakan agar aku memperoleh faedah darimu??”

Nabi Dawud menyesal telah meremehkan ulat tersebut, kemudian menangis penuh rasa takut kepada Allah, bertobat dan berserah diri kepada Allah.

Dari kisah tersebut, kita bisa menanamkan nilai-nilai agama dan juga mengambil pelajaran bahwa Islam merupakan agama yang toleran dan tak pernah memandang rendah orang lain. Dan segala sesuatu yang telah diciptakan pasti ada manfaatnya, terlebih seekor ulat. (rahel)

Tags: Kisah Nabi DaudNabi Daud
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Nabi Daud AS
Ibrah

Thalut dan Daud: Dua Pemuda Shalih dan Berani

13 Januari, 2020
bani israil
Kisah

Kisah Daud dan Dua Orang yang Berperkara

23 September, 2019
Nabi Daud AS
Kisah

Nabi Daud AS

15 Agustus, 2019
Next Post

Abdul Mu'ti Sesalkan Pernyataan Oknum Pendeta saat Aksi di Amerika

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In