PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PPKn melaksanakan kegiatan diskusi online dengan tema “Pembelajaran Daring dan Penyelesaian Skripsi Pada Masa Pandemik” secara live melalui media sosial instagram hmps_ppkn.
Hadir sebagai pembicara ketua program studi PPKn Elly Hasan Sadeli dan ketua Student Scientific Center (SSC) UMP Efi Miftah Faridli, M.Pd.
Kegiatan diskusi online yang diinisiasi oleh beberapa mahasiswa pengurus HMPS ini merupakan program diharapkan untuk tetap menjaga keseimbangan kegiatan akademik seluruh mahasiswa di masa pandemik ini.
Gayuh selaku Ketua HMPS PPKn yang sekaligus sebagai ketua panitia kegiatan menyampakan bahwa penting kiranya HMPS untuk senantiasa bersinergis dengan dosen pada saat masa sulit ini.
Karena hampir seluruh kegiatan pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di kampus, sekarang ini harus mandiri di rumah masing-masing.
Tujuan kegiatan ini berupaya untuk mewadahi seluruh keluh kesah mahasiswa PPKn untuk didiskusikan bersama perwakilan dosen PPKn. Maka HMPS kemudian berkoordinasi dengan pihak pimpinan program studi (prodi) PPKn. Sehingga terwujudlah kegiatan diskusi online ini dengan konsep live instagram.
Ketua prodi PPKn Elly Hasan Sadeli menyampaikan bahwa seluruh dosen PPKn sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena pada masa seperti sekarang ini mahasiswa tentu membutuhkan pendampingan secara ketat dalam rangka mempertahankan aktivitas akademiknya meskipun belajar di rumah masing-masing.
Elly juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pengurus HMPS yang memiliki komitmen untuk tetap melaksanakan programnya pada masa pandemik ini.
Sementara itu, Efi Miftah Faridli, M.Pd menambahkan pada masa pandemik ini seluruh pembelajaran yang biasanya dilakukan di kampus, berganti di rumah masing-masing, baik dosen maupun mahasiswa. Hal ini tentu saja didasarkan pada keputusan pemerintah dan pimpinan universitas.
Memang ini sesuatu yang baru, namun sebenarnya dapat dikatakan bahwa kondisi ini bukan sesuatu yang asing. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, saya kira seluruh komponen masyarakat, termasuk dosen dan mahasiswa sudah terbiasa hidup berdampingan dengan teknologi dan informasi tersebut.
Saat ini setiap orang sudah tidak dapat dipisahkan dari yang namanya alat komunikasi. Oleh karena itu, proses pembelajaran di masa pandemik ini bisa disikapi dengan bijak. Maka disinilah peran dosen untuk dapat mempelajari dan memahami kembali pembelajaran melalui platform online. Meski sebenarnya jauh-jauh hari pemerintah sudah mengenalkan pembelajaran dengan nama blended learning. Sehingga pandemik ini tidak hanya disikapi sebagai masalah yang besar, namun juga ada hikmah di baliknya. Salah satunya kita dapat lebih menguasai teknologi dan informasi untuk kepentingan pembelajaran.
Selaku ketua prodi PPKn, Elly menyampaikan pula tanggapannya bahwa jangan sampai masa sulit menghambat seluruh aktivitas akademik mahasiswa. Elly menambahkan pula bahwa, di UMP sendiri, pimpinan universitas maupun fakultas sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan pendamping dalam kegiatan pembelajaran maupun pembimbingan bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi melalui platform yang beragam. Proses pembelajaran menggunakan platform online yang dibuat oleh tim IT UMP, sistem ini namanya onclass.
Untuk kegiatan ujian tengah semester maupun akhir semester juga dibuat sistem komputerisasi dan dilakukan secara online. Kemudian proses pembimbingan skripsi dilakukan secara otonom oleh masing-masing dosen pembimbing yang didasarkan pada aturan universitas yang menekankan pada platform online. Selama ini proses bimbingan skripsi mahasiswa dengan dosen di prodi PPKn lebih sering menggunakan email. Selain skripsi, luarannya pun dapat berupa artikel hasil penelitian yang sudah dipublish di jurnal.
Elly menekankan bahwa di masa seperti sekarang ini pembelajaran maupun pembimbingan skripsi jauh lebih fleksibel namun tetap mengutamakan kualitas. Proses pembelajaran bagi mahasiswa dituntut untuk jauh lebih mandiri dengan menggunakan media internet secara proporsional. Bahkan UMP memberikan bantuan kuota internet bagi seluruh mahasiswa yang aktif. Sehingga kegiatan pembelajaran dan pembimbingan skripsi diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, dan mahasiswa dapat lebih memanfaatkan internet untuk kepentingan media pembelajaran. (Riz)