PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat menggelar Silaturahim Syawal 1441 H secara Virtual. Bersama Ketum PP Muhammadiyah dan para tokoh serta ortom tingkat wilayah Sabtu, (20/6). Kali ini dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Hadir dalam virtual tersebut Dewan Penyantun yakni Fahmi Idris dan Irman Gusman, Ketua PWM Sumbar Dr Shofwan Karim dan jajaran. Ketua PWA Sumbar Dra Hj. Meiliarni Rusli dan jajaran Ketum MUI Buya Gusrizal Gazahar yang juga Anggota Majelis Tarjih PWM Sumbar, Rektor UMSB Dr. Riki Saputra dan PD Muhammadiyah 19 kab/kota dan Ortom tingkat wilayah.
Dalam Ceramahnya, Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nasir menyebutkan silaturahim seyogyanya atau normalnya ialah mempertautkan persaudaraan. Namun dalam prakteknya ada pula silaturahim yang dikarenakan suatu hal sehingga mengakibatkan silaturahim menjadi renggang dan terputus. Tentunya untuk menyambung dan menautkan Kembali persaudaraan tersebut di butuhkan keikhlasan hati didalamnya.
Makna Silahurahim
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai, silaturahim merupakan suatu bentuk budaya yang perlu disebarluaskan di Tanah Air. Tidak hanya dengan latar belakang agama, tetapi juga sosial kemasyarakatan.
Menurut dia, Islam mengajarkan, makna silaturahim secara khusus ialah mempertautkan atau menjadikan antarorang kembali bersaudara. Silaturahim berarti mencari persamaan di atas perbedaan. Apalagi, seluruh umat manusia berasal dari sumber yang sama, yakni sebagai keturunan Nabi Adam AS.
“Jadikan silaturahim bukan mempertautkan hubungan yang biasa. Silaturahim yang lebih mendalam menghubungkan persaudaraan yang terputus,” kata Haedar Nasir.
Silaturahim itu sangat penting, silaturahim bukan hanya sekedar mempertautkan apa yang disambut, yang penting mempertautkan yang terputus, orientasi pemikiran berbeda silaturahim tetap berjalan. Tradisi merantau orang minang adalah juga bentuk silaturahim.
Ketum Muhammadiyah juga menyambut baik adanya zoom meeting silaturahim syawal.
“Jangan membawa Muhammadiyah ke lorong gelap, mari kita jaga rumah besar Muhammadiyah dan membangun semangat kolektivitas di Muhammadiyah,” tegasnya.
Ia menambahkan rumah Muhammadiyah harus besar dan diperkuat sesuai dengan prinsip “Basamo Mako Manjadi”
Kiprah Muhammadiyah Sumbar
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah Sumbar tetap produktif di masa normal baru. Dengan menggelar silaturahim syawal kendati ditengah wabah Covid-19.
“Terina kasih atas kiprah Muhammadiyah diseluruh sektor pendidikan, sosial dan ekonomi ditengah pandemi Covid-19,” tutur Irwan.
Ketua PWM Sumbar, Dr Shofwan Karim Elhussein meminta Aisyiyah terus berkiprah dengan pendidikan. Selain itu Shofwan menyampaikan selamat kepada Aisyiyah Sumbar yang akan mendirikanpolitekhnik Aisyiyah akan diresmikan.
Ia juga mengapresiasi MCCC dan Lazismu serta ortom seperti Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, NA dan lainnya. Yang terus menggerakan persyarikatan, tanpa ortom dan AUM Muhammadiyah tidak ada artinya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Dr Riki Saputra dalam sambutannya merasa bersyukur atas terlaksanya kegiatan ini. Dengan kondisi yang dihadapi saat ini tak menyurutkan semangat untuk tetap melakukan silaturahim secara virtual. Tentunya ini semua tidak mengurangi kekhidmatan dari momentum silaturahim syawal tersebut.
“Silaturahim virtual ini membuktikan kemajuan teknologi tidak menghalangi silaturahim meskipun tidak bertatap muka,” ujarnya.
Dewan Penyantun UMSB, Irman Gusman mengucapkan selamat silaturahim syawal 1441H kepada warga Muhammadiyah. “Silaturahim memanjangkan umur dan menambah rezeki. Kayaknya ini menjadi motivasi orang-orang Muhammadiyah sehingga acara yang mereka gagas selalu ramai. Ini harus terus dipelihara, bahkan harus ditingkatkan,” ujar Irman Gusman. (RI)