KABANJAHE, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karo menggelar pelatihan Sagu Simbol ( Satu Guru Satu Invoasi Model Pembelajaran Online ) dalam mempersiapkan proses belajar tahun ajar 2020-2021 terkait dengan suasana pandemi Covid yang membatasi proses belajar tatapmuka.
Sagu Simbol diharapkan jadi model dan strategi pembelajaran jarak jauh.
Demikian dijelaskan Ketua PDM Karo Drs. Erwin Tanjung kepada ‘SM’ terkait persiapan Muhammadiyah Karo dalam menghadapi proses pembelajaran. Kata Erwin, yang merancang konsep pembelajaran Sagu Simbol itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran daring lainnya seperti Class Room, Zoom, Via WA.
Pembelajaran model Sagu Simbol adalah pembelajaran dengan menggunakan fitur aplikasi Facebook yaitu Grup. Minimalnya ada dua kelebihannya. Pertama, aplikasi ini adalah aplikasi yang sangat familiar. Hampir lebih 80% menggunakan aplikasi ini secara aktif. Kedua, aplikasi FB menyediakan aplikasi yang gratis. Dengan demikian tidak menambah beban biaya bagi wali murid yang selama ini dirasakan, kara Erwin Tanjung.
Selanjutnya, Erwin Tanjung menyakinkan bahwa program Sagu Simbol dapat memindahkan ruang kelas ke dalam kelas online persis seperti kelas tatap muka. Guru bisa memantau kehadiran siswa, mencek keaktifannya, berinteraksi dengan siswa, membentuk kelompok diskusi dsb.
Bagi pengelola pendidikan bisa memantau apakah guru-gurunya hadir dalam pembelajaran online.
Guru-guru peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan dan dapat mengikutinya . Hasilnya peserta pelatihan sudah membuat beberapa kelas online yang akan disiapkan untuk pembelajaran kelas online untuk tahun pelajran 2020/2021.
Peserta mengakui pelatihan yang diterimanya adalah sesuatu yang baru walaupun sudah lama menggunakan aplikasi Fb. Sagu Simbol cukup menarik dan menyenangkan tentu sangat cocok sebagai alternative model pembelajaran di masa pandemi covid-19. (Syaifulh/Rizq)