Eksperimen Baru Perguruan Muhammadiyah (2)

Eksperimen Baru Perguruan Muhammadiyah (2)

Marpuji Ali Foto Dok SM

Perjuangan menuju sekolah Muhammadiyah yang benarbenar unggul, tidak akan mengenal kata akhir. Oleh karena itu, ia akan menjadi tugas antar generasi.

Oleh: Marpuji Ali

Eksperimen baru ini, sedemikian jauh relatif berhasil. Berdiri pada tahun 2000, SD Muhammadiyah PK Kotabarat telah 10 (sepuluh) tahun berturut meraih nilai UASBN tertinggi di kota Solo. SMP Muhammadiyah PK Kotabarat, berdiri tahun 2010, sudah 3 (tiga) tahun berturutturut berhasil mencapai peringkat tertinggi UNBK kota Solo dan masuk 30 (tiga puluh) tertinggi nasional. SMA Muhammadiyah PK, berdiri 2016, lulusan pertama berhasil menduduki peringkat 6 (enam) UNBK kota Solo. Lebih dari itu, dari 43 siswa yang mendaftar di PTN ternama 23 siswa berhasil menembusnya. Ini artinya, lebih dari 50% bisa diterima.

Terakhir, meski bukan paling akhir, perkembangan TK Aisyiyah. Pada tahun 2011 pengelola perguruan diserahi amanat dari PRA Badran untuk membantu pengembangan. Saat itu, jumlah siswa kurang dari 10 (sepuluh) anak. Uang SPP tidak mencukupi untuk honor guru, apalagi untuk operasional sekolah.

Setelah berjalan 9 (sembailan) tahun, melalui langkah-langkah pengembangan yang terencana dan terukur, TK ini sekarang menjadi salah satu rujukan orang tua dalam menyekolahkan putra-putrinya. Sekali lagi, secara teknis-administratif tetap dikelola Aisyiyah. Akan tetapi, tugas dan tanggung jawab pengembangan dilakukan perguruan.

Demikianlah, paparan sekilas potret perkembangan dan lika-liku Perguruan Muhammadiyah Kotabarat Solo meraih impiannya. Sudah berjalan hampir 20 (dua puluh) tahun, dan baru akhir-akhir ini menjadi perhatian publik. Dari sini dapat ditarik pelajaran bahwa, berdakwah melalui inovasi sekolah adalah perjalanan panjang mendaki nan sunyi.

Meski telah menempuh perjalanan panjang, ini bukanlah akhir perjalanan. Tetapi baru langkah awal melakukan kerja-kerja pembaruan.

Perjuangan menuju sekolah Muhammadiyah yang benar-benar unggul, tidak akan mengenal kata akhir. Oleh karena itu, ia akan menjadi tugas antar generasi. Meski demikian, suatu angkatan yang berhasil meletakkan fondasi pengembangan sekolah yang kokoh, berarti mereka menorehkan sejarah yang mengesankan, dan insya Allah menjadi amal jariyah bagi orang-orang yang menekuninya.

Sumber: Majalah SM Edisi 19 Tahun 2019

Exit mobile version