LUBUK PAKAM, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah dan SSR Community TB-Hiv Care Aisyiyah Deli Serdang berpartisipasi dalam pelatihan Fasilitator Desa Round 3.
Agenda secara virtual bersama PR TBC Aisyiyah Pusat ini diikuti bersama 3 PCA. Yakni PCA Bangun Purba, Tanjung Morawa dan PCA Persiapan Pagar Merbau. Berlangsung di Sekretariat PDA Deli Serdang Jalan di Ponegoro no 1 komplek mesjid Taqwa Lubuk Pakam pada tgl 15-19 Juni 2020.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Deli Serdang Yenni Dermawan seputar pengembangan kader atau fasilitator desa untuk TB Care di tiga lokasi.
Indonesia masih memiliki angka penderita TBC yang tinggi dimana Indonesia menjadi salah satu Negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Di tahun 2017 setiap jam ada 13 orang meninggal atau sekitar 300 orang perhari karena TBC.
Kata Yenni, Aisyiyah organisasi perempuan terbesar yg gerakan nya selalu berdasarkan Taawun terpanggil utk berperan dalam pemberantasan TBC. Dengan membantu mengeliminasi TB melalui investigasi kontak dan beberapa program penjangkauan komunitas.
Termasuk melalui lingkungan agama, pertemuan lingkungan sekitar,dan jangkauan untuk menyasar populasi termasuk di area perdesaan dan popoulasi padat penduduk.
Dengan aktivitas tersebut PR TB Aisyiyah Pusat merekrut calon fasilitator desa yang dilatih selama 5 hari yang terangkum dalam pelatihan fasilitator desa Round- 3 terdiri dari Sumut, Sulsel dan Papua Barat. PDA Dan SSR Community TB-Hiv Care Aisyiyah Deli Serdang termasuk wilayah Sumut.
Tujuannya yaitu, (1) mensosialisasikan dan memberikan pemahaman terkait Islam berkemajuan dalam konteks organisasi perempuan Muhammadiyah, (2) mensosialisasikan program PR TBC Aisyiyah,
(3) Mensosialisasikan panduan intervensi desa, (4) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para fasilitator desa dan (5) Melakukan sinegritas program intervensi desa sebagai gerakan Aisyiyah sehat.
Untuk menjadi fasilitator desa harus banyak mempunyai pemahaman dan strategi terkhusus dalam pendekatan yang komprehensif. Karena melibatkan semua elemen komunitas pada level desa termasuk pemangku jabatan di desa dari petugas kesehatan. Juga Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama serta organisasi yang ada di desa tersebut.
Ketua PDA Deli Serdang memberikan kata penutup sebagai kesan dan pesan mewakili PDA menyampaikan apresiasi atas pelatihan ini. Karena merupakan pelatihan pertama secara virtual yang selalu riang untuk upaya menghidupkan susana.
Di isi materi yg sangat luar biasa agar dapat mengulik dana desa sampai menjadi enterpreneur yang handal itu semua modal menjadi fasilitator desa. Pada intinya dari pelaksanaan pelatihan ini PDA DS berharap adanya pendampingan advokasi dari kelanjutan program ini. Agar dapat meninjau sejauh mana program ini berhasil di jalankan. (Syaifulh/Riz)