Ada atau Tidak Jamaah Wukuf, Puasa Arafah Tetap Dilaksanakan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Meskipun tidak ada jamaah yang wukuf di Padang Arafah, Nabi tetap melaksanakan puasa Arafah,” tutur Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu (24/06).

Syamsul Anwar menjelaskan pelaksanaan ibadah sunah puasa Arafah tetap dilaksanakan oleh umat Muslim karena hukumnya sunah meskipun tidak wukuf di Padang Arafah. Indonesia menyatakan tidak mengirim jamaah haji dan tidak wukuf di Padang Arafah pada tgl 9 Dzulhijjah atau tanggal 30 Juli mendatang.

Hal itu disampaikan sesuai dengan Edaran yang dianjurkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terkait Tuntunan salat Idul Adha yakni dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah saja.

Tuntunan Idul Adha di Masa Covid-19 PP Muhammadiyah

Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto juga mengantisipasi pelaksanaan pemotongan hewan qurban yakni dengan mengurangi kerumunan agar persebaran covid tidak merajalela. “Bagi yang ingin melaksanakan ibadah salat Idul Adha dianjurkan dilaksanakan di rumah masing-masing sesuai dengan edaran tuntunan ibadah pelaksanaan Idul Adha,” jelas Agung.

Pelaksanaan dan Tata cara pelaksanaan salat juga disampaikan Syamsul Anwar bahwa salat Idul Adha dilaksanakan dengan 2 rakaat. Kemudian membaca surah yang relatif panjang seperti surah al ‘Alaq dan Al-Ghasyiyyah.

Berkenaan dengan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, pada dasarnya ialah untuk  bertaawun.  saling tolong menolong bagi sesama termasuk menolong saudara saudara yang sedang kesulitan pada masa pandemi.

Apabila memiliki dana untuk berkurban dan mampu membantu orang lain yang Terdampak covid maka itu lebih baik.  Namun, apabila memiliki dana untuk berkurban saja, lebih baik diberikan bantuan.

Ketua Muhammadiyah Command Covid Center, Agus Samsudin menyarankan agar masyarakat yang ingin berqurban bisa mengalihkannya kepada lembaga qurban atau Lazismu. Bisa juga dalam bentuk diuangkan maupun  dalam bentuk sedekah lain.

“Menghimbau kepada masyarakat agar membentuk panitia pemotongan Qurban yang mengikuti protokol kesehatan, yakni dengan melaksanakannya dengan Jumlah kerumunan yang sedikit dan waktu yang sesingkat mungkin dan kemudian disalurkan secara langsung kepada yang berhak,” ujar Agus.

Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Miftahul Haq juga menegaskan kepada para mubalig Muhammadiyah agar menyampaikan surat edaran kepada seluruh warga Muhammadiyah yang sudah merangkum segala hal tekait pelaksanaan ibadah salat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban.

“Penting bagi kita semua agar melaksanakan dan bersungguh sungguh mengimplementasikan  edaran dari pimpinan pusat tersebut dengan sebaik baiknya,” ungkap Agus Taufiqqurahman Ketua PP Muhammadiyah.

Agus menyampaikan harapan ke depannya agar  pelaksanaan penyembelihan hewan qurban Tidak menjadi penyebaran covid 19. Dan penegasan bahwa Muhammadiyah tidak menutup peluang bagi masyarakat yang ingin berkurban dan sedekah. (rahel)

Exit mobile version