JEMBER, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Dr Hanafi MSi mengisahkan perjalanannya di kampus biru tersebut. Hanafi mulai menjadi pengajar/dosen sejak Januari 1992. Saat itu, beliau menjadi dosen luar biasa hingga akhirnya diangkat menjadi dosen tetap pada bulan Maret 1992. “Saat itu saya hanya mengajar 4 sks, jadi hanya dua hari.” ungkapnya sembari tertawa.
Selanjutnya diangkat menjadi sekretaris fakultas, yang saat ini disebut wakil dekan selama 3 periode mulai 1993 hingga 1998. Yang juga merangkap sebagai lab Bahasa sebelum akhirnya Hanafi memutuskan untuk melanjutkan kuliah di tahun 2002. Mantap melanjutkan S2, jabatan wakil dekan dicopot kemudian ia berhijrah ke Kota Malang di Universitas Negeri Malang jurusan Bahasa Inggris.
Diselesaikan dalam waktu 3 tahun, sesusai lulus muncul kegelisahan dalam diri Hanafi. Rektor yang saat itu dijabat oleh Drs H. Yusnan Arogayo, M.Si. menyuruh Hanafi untuk melanjutkan kuliah S3. “Jadi waktu itu Januari 2005 saya lulus S2, Agustus di tahun yang sama saya melanjutkan studi S3 di kampus yang sama.” ungkapnya.
Seusai menyelesaikan program doktor, di tahun 2016 menduduki jabatan direktur pascasarjana sampai tahun sampai tahun 2019. Pada kesempatan kedua di tahun 2019, beliau maju lagi dalam pemilihan rektor dan mendapatkan unggul 15 suara, “Sejak tahun 2019 itulah saya ditugaskan menjadi rektor menggantikan Dr Muhammad Hazmi.”
Hanafi mengungkapkan bahwa ketika seseorang mengabdikan dirinya di Muhammadiyah, kerja tak hanya berprioritas kepada materi tetapi untuk ibadah juga.
Sebagai rektor, Hanafi akan memperbaiki kualitas SDM dengan cara memberikan biaya studi secara gratis untuk satu orang di setiap prodi setiap tahunnya. Animo para dosen sangat tinggi untuk melanjutkan studi lagi. Buktinya, yang seharusnya mengirim 27 orang pada 1 periode, ini yang mendaftar ada 40 orang.
“Jadi saya bilang, untuk tahun depannya lagi yang belum kebagian di tahun ini.” ungkap dosen FKIP Bahasa Inggris tersebut. Ketika SDM diperbaiki, Hanafi yakin banyak aspek lain yang akan berpengaruh untuk kemajuan UM Jember ke depannya.
Tak hanya itu, UM Jember juga akan melebarkan sayap dengan mendirikan Rumah Sakit yang akan dibangun di lahan sebesar 4 hektar. “Kita sudah beli tanah di daerah Kranjingan, Sumbersari, Jember.” jelasnya. Harapannya agar bisa memaksimalkan dokter-dokter yang sudah dimiliki UM Jember agar bisa mendedikasikan diri sebagai tenaga medis di rumah sakit milik persyarikatan Muhammadiyah.
Menurutnya dalam waktu dekat, UM Jember akan membuka 5 prodi program pascasarjana diantaranya Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, Sospol, Pertanian, dan Teknik. “Ini sudah kita godok agar bisa segera terealisasikan,” pungkasnya. (Adis)