YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Pelepasan Virtual Siswi Kelas VI Tahun Pelajaran 2019-2020. Hadir memberikan sambutan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dra Siti Noordjannah Djohantini, MSi, dan Badan Pembina Harian (BPH) Muallimat Yogyakarta Dr Agung Danarto, MAg.
Haedar Nashir mengatakan bahwa lulusan Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta harus menjadi center of excellence dan menjadi uswah hasanah. “Saya lihat sekarang Mu’allimaat sudah cukup bagus dalam membangun kerjasama internasional, di bawah bimbingan BPH juga sudah mulai merambah kerjasama lainnya, dan ini modal keunggulan,” ujar Haedar saat menyampaikan amanat, Ahad (28/6).
Menurut Haedar, menjadi unggul bukanlah ambisi duniawi yang lepas dari nilai Islam. “Menjadi unggul dan menjadi pencipta sejarah dan perubah masa depan tidak harus sesuatu yang fatamorgana. Keunggulan itu adalah bagian dari Islam, dan menjadi karakter lulusan Mu’allimaat,” tuturnya.
Haedar juga berpesan bahwa memiliki keahlian menjadi DNA lulusan Mu’allimat. “Kecerdasan berilmu itu harus menjadi state of mind, menjadi alam pikiran dimanapun anak-anak lulusan Mu’allimat nantinya mengembangkan kecerdasan itu,” tutur Haedar.
Terakhir, Haedar berpesan agar lulusan Mu’allimaat harus menjadi pemimpin. Dan salah satu konsentrasinya yakni harus menggerakkan ‘Aisyiyah di manapun berada dan tentu harus menjadi generasi baru yang lebih hebat dan mempunyai karakter yang kuat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini berharap para alumni Mu’allimaat dapat menjadi anak panah persyarikatan Muhammadiyah dan menjadi kader-kader militan ‘Aisyiyah.
“Kader yang lahir dari Mu’allimaat harus mampu melintasi zaman dan menjadi penggerak kehidupan dalam berdakwah untuk kepentingan amar ma’ruf dan untuk kepentingan bangsa dan kemanusiaan semesta,” jelas Noordjannah.
Noordjannah juga menyampaikan bahwa tantangan gerak dakwah ‘Aisyiyah tidak sederhana. Tantangan yang cukup berat di era sekarang dan kedepan terutama juga terkiat berbagai isu-isu kemanusiaan dan perempuan.
“Kita harus terus berikhtiar dan berkontribusi menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dan dalam menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan cara pandang yang luas dan ketekunan dalam berdakwah,” imbuh Noordjannah.
Terakhir, Noordjannah berpesan agar para kader Mu’allimaat dapat terus bergerak dengan ilmu yang sudah ada, dan teruslah belajar agar memiliki pisau yang lebih tajam untuk melihat dunia. Menjalankan dakwah-dakwah kedepan sebagai alumni Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah.
Badan Pembina Harian (BPH) Muallimaat Yogyakarta, Agung Danarto menyampaikan, semakin banyak aspek dan dimensi kehidupan yang membutuhkan sinar pencerahan dari persyarikatan Muhammadiyah, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
“Kita berharap anak-anak alumni dari Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah yang hari ini akan dilepas menjadi salah satu pionir, dan menjadi salah satu tulang punggung untuk pengembangan pada aspek-aspek tersebut,” ucap Agung.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah jajaran BPH Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Agama DIY, serta orangtua wali murid Madrasah Mu’allimaat. (ppmuh/riz)