Perjuangan Christine Wulandari Rampungkan Doktor Tercepat

Perjuangan Christine Wulandari Rampungkan Doktor Tercepat

Dosen UM Jember Dr Christine Wulandari Foto Dok Adis/SM

JEMBER, Suara Muhammadiyah – Dr Christine Wulandari S, MPd menjadi salah satu mahasiswa yang menjadi lulusan tercepat dalam meraih gelar doktor di bidang pendidikan matematika Universitas Negeri Malang.

Beliau meyakini bahwa kunci keberhasilannya adalah ketekunan dalam belajar. “Yang penting bagi saya adalah tekun, lakukan terus-menerus.” Ujarnya saat ditemui di ruang dosen pendidikan matematika, Universitas Muhammadiyah Jember (25/6).

Christhine sapaan akrabnya, menerangkan bahwa ia berhasil merampungkan pendidikan doktor (S3) – nya hanya dalam waktu 4 tahun yakni sejak tahun 2016 lalu dan resmi menjadi doktor pada 3 April 2020 kemarin. “Untuk ujian tertutupnya sebenarnya tanggal 3 Maret, tapi masih menunggu SKLnya dan ternyata dinyatakan lulus 3 April.” terangnya

Tentu bukan hal yang biasa untuk menjadi salah satu lulusan tercepat mengetahui bahwa Christine berdomilisi di Jember sedangkan bersekolah di Malang pula menjadi seorang istri dan ibu dari 2 orang anak.

“Pernah sekali saya mengajak anak ke Malang sampai kelelahan, tapi ini menjadi semangat dan meyakini kelulusan saya bukan hanya untuk saya,” tuturnya ketika menceritakan sedikit pengalaman bersama ke dua putranya.

Namun bukan hanya itu, beliau juga mengakui bahwa semangatnya ditiru dari mahasiswa yang ia ajar.”saya menganalisis bahwa mahasiswa yang lulus cepat itu karena tekun dan gigih, tidak selalu yang pandai.” Jelasnya.

Saat ditanya mengenai penelitiannya Christine menjawab disertasinya didasari teori semiotic Phies sehingga judul disertasinya adalah “Penalaran Semiotik dalam Mengonstruksi Konsep Bangun Datar Dikaji Berdasarkan Teori Apos’ dimana penelitiannya tersebut berfokus pada penalaran makna pada objek keseharian dalam matematika yang menjadi tanda-tanda.

Ia menjelaskan bahwa penelitiannya ini termasuk cukup susah-susah gampang karena ia menjadi orang Indonesia pertama yang menelitik mengenai teori semiotik sehingga harus banyak membaca artikel-artikel dari peneliti luar negeri untuk memperkuat penelitian disertasinya. Namun, ia buktikan kesulitan itu berbuah manis kini ia lulus menjadi lulusan tercepat di bidangnya. (adis/riz)

Exit mobile version