BOJONEGORO, Suara Muhammadiyah – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) STIT Muhammadiyah Bojonegoro gelar Diskusi Online Nasional. Diskusi Online Nasional bertemakan “Dinamika Pergerakan Organisasi Mahasiswa Pasca New Normal”.
Menghadirkan Narasumber dari Tokoh Pemuda seperti Ketua Pemuda Asia-Afrika Periode 2015-2020 yang juga Ketua Umum DPP IMM Periode 2014-2016 Beni Pramula,MM serta Ketua Umum PC.IMM Bojonegoro Ahmad Khoiris, SPd. Dimoderatori oleh Kabid Immawati IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro Immawati Zakya Fatya Ilfany.
Beni berpesan dalam era demokrasi saat ini, gerakan mahasiswa menjadi pilar penting di masyarakat madani yang menjalankan fungsi sebagai pengawas terhadap pada kebijakan-kebijakan pemerintah agar pro rakyat. Bersama elemen masyarakat lainnya seperti lembaga swadaya masyarakat organisasi massa, pers dan sebagainya.
Mahasiswa bahu membahu berkontribusi untuk mewujudkan negara yang hadir di masyarakat, namun niat dan semangat perjuangan yang ideal dalam gerakan mahasiswa ini bukanlah tanpa cacat, strategisnya suara mahasiswa kerap mengundang kekuatan politik lain, entah itu partai politik atau elite negeri untuk memboncengnya dalam aksi-aksi.
“Mahasiswa jangan hilang arah jangan miskin suara,jangan tanpa karya.terus bergerak dan berkarya meskipun di tengah pandemi selamat berjuang dan torehkan tinta-tinta emas,” ungkap Beni, Ahad, 28 Juni 2020.
Melalui Media Center Ketua Umum IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Moch Sulton Ulum Bimasdhom menjelaskan kegiatan ini merupakan suatu solusi untuk Organisasi Mahasiswa khususnya di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah pasca New Normal.
“Mahasiswa saat ini harus lebih kritis dalam menghadapi fenomena saat ini dan tentunya organisasi mahasiswa menjadi pilar penting untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dalam kebijakan-kebijakan kontroversial seperti saat ini,” tutur Sulton.
“Diskusi ini sangat menarik sekali karena menghadirkan tokoh pemuda yang sangat berpengalaman di organisasi mahasiswa maupun pemuda. Semoga diskusi ini mendapatkan manfaat bagi mahasiswa maupun pemuda,” tambahnya.
“Jadi Pemuda janganlah putus asa, cengeng, egois dan cepat berpuas diri, mari berkarya dan menorehkan tinta – tinta emas untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah dan mewujudkan pemuda yang tangguh dalam menghadapi segala hal,” tutupnya. (riz)