• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Nelayan Aceh, Pahlawan Kemanusiaan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Juli, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Rohingya

Pengungsi Rohingya terdampar di Aceh

Share

LHOKSEUMAWE, Suara Muhammadiyah – Dunia kembali dihebohkan dengan peristiwa para nelayan yang membantu para pengungsi ditengah lautan bebas. Kejadian ini terjadi pada hari Kamis(25/6). Dimana segerombolan orang yang merupakan pengungsi terombang-ambing di dalam perahu yang tidak cukup besar untuk menampung mereka semua.

Para pengungsi ini merupakan korban genosida yang dilakukan oleh pemerintah mereka sendiri yaitu pemerintah Myanmar. Pemerintah Myanmar meyakini bahwa mereka bukanlah bagian dari kedaulatan negara Myanmar. Sudah sejak lama permasalahan ini terjadi dan menimbulkan polemik internasional mengenai penduduk yang terkena pengusiran. Dan sudah seharusnya dunia internasional bersama-sama menyelesaikan hal ini.  

Baca Juga

Kolaborasi Unmuha Dengan BKKBN Aceh Atasi Masalah Stunting

Logo Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh di Luncurkan

Sebelumnya kapal yang membawa 94 orang etnis Rohingnya terlihat diperairan pantai Seunuddoen Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (24/6). Adanya kapal yang membawa orang-orang Rohingnya itu telah diketahui oleh nelayan yang berasal dari kecamatan setempat dan pada saat itu kebetulan mereka sedang melintas di sekitar lokasi.

Sejak kekerasan yang marak di negara bagian Rakhine, Agustus 2017 lalu, diperkirakan 700.000 etnis Rohingnya mengungsi dan sebagian besar melintasi perbatasan darat ke Bangladesh.

Gelombang pengungsi Rohingnya yang menempuh jalur laut dilepas pantai Indonesia sebenarnya sudah berkurang sejak Thailand dan Malaysia meningkatkan pemberantasan jaringan penyelendup manusia.

Melihat efek yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah Myanmar, maka pemerintah Myanmar dikecam oleh dunia internasional. Karena mereka dituduh menyerang warga sipil Rohingnya.

Terkait fenomena yang disebut diatas Menteri Luar Negri Indonesia, Retno Marsudi menegaskan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah preventif guna mencegah warga Rohingnya melakukan perjalanan laut yang berbahaya.

“Perlu diambil langkah-langkah preventif agar mereka tidak menjadi korban perdagangan manusia,” tuturnya pada Rabu(24/6), sebagaimana dikutip kantor berita Antara, usai menghadiri pertemuan informal para menlu ASEAN( ASEAN Ministerial  Meeting) secara virtual dari Jakarta.

Menlu Retno Marsudi juga menyebutkan upaya repatriasi ribuan warga Rohingnya dari kamp-kamp pengungsian di Bangladesh ke Rakhini State, Myanmar. Mengenai hal ini ASEAN harus terus memprioritaskan hal tersebut. Walau memang rencana agenda ini terhambat dengan situasi keamanan dan pandemi Covid 19.

Sudah semestinya sebagai seorang individu akan miris dan prihatin melihat individu lainnya yang sedang dalam keadaan tidak sebaik dia. Karena memang kita tumbuh dengan rasa saling antara satu sama lain. Terlebih lagi hal ini terjadi pada diri seorang Muslim. Muslim itu ibarat satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka bagian tubuh lainnya juga merasakan hal yang sama. Begitu juga yang dirasakan oleh para nelayan Aceh.

Rasa persaudaraan mereka sebagai Muslim-lah yang memperkuat empati mereka kepada saudara mereka yang membutuhkan pertolongan. Para nelayan itu sadar mereka bukanlah orang yang berharta, dan mereka-pun sadar bahwa mereka juga bukan orang yang mempunyai wewenang dalam sebuah kebijakan. Namun, satu hal yang membuat mereka berani melakukan hal tersebut ialah keimanan mereka kepada Allah swt. Inilah yang seharusnya menjadi ujung tombak kita sebagai seorang Muslim untuk melakukan apapun.(Syifana)

Tags: Acehpengungsi rohingya
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi Unmuha Dengan BKKBN Aceh Atasi Masalah Stunting
Berita

Kolaborasi Unmuha Dengan BKKBN Aceh Atasi Masalah Stunting

26 Agustus, 2023
Logo Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh di Luncurkan
Berita

Logo Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Aceh di Luncurkan

14 Januari, 2023
UMSU Jaring Calon Mahasiswa Berprestasi di Aceh
Berita

UMSU Jaring Calon Mahasiswa Berprestasi di Aceh

4 Maret, 2021
Next Post
Media Centre MCCC PSDM Agus Samsudin

Dilema Kita dan Kuasa Media

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In