BOGOR, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid 19 yang telah melanda Indonesia sekitar empat bulan lamanya telah mengakibatkan efek yang luar biasa ke seluruh sektor baik pendidikan, ekonomi, sosial dan aspek lainnya.
STKIP Muhammadiyah Bogor yang merupakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kabupaten Bogor juga tidak terlepas dari efek tersebut. Di bidang akademik, sesuai edaran Kemendikbud pembelajaran pun dilaksanakan secara daring disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kampus.
Pandemi Covid 19 juga secara tidak langsung berdampak kepada ekonomi keluarga mahasiswa dan kemampuan mahasiswa dalam membayar biaya kuliah tepat waktu dan sesuai peraturan kampus.
Memahami dan merespon kondisi tersebut, maka STKIP Muhammadiyah Bogor membuat kebijakan menyumbang mahasiswa dengan cara mengurangi biaya BOP (Biaya Operasional Pendidikan) sebesar Rp.250.000 untuk seluruh mahasiswa dengan harapan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga mahasiswa terdampak pandemi. Total dana sumbangan kompensasi covid tersebut sekitar 275 juta.
Ketua STKIP Muhammadiyah Bogor Edy Sukardi menjelaskan efek dari pandemi Covid-19 ini dana pembayaran biaya kuliah yang masuk dari mahasiswa belum begitu maksimal.
“Kami memahami tingkat kesulitan ekonomi orang tua mahasiswa, sehingga kami Bismillah membuat kebijakan memotong BOP mahasiswa sebesar 250 ribu kepada seluruh mahasiswa semester genap ini. Sehingga kalau ditotal STKIPM Bogor menyumbang sekitar 275 juta ke mahasiswa dan juga negara untuk meringankan beban mahasiswa”
Edy Sukardi jug menjelaskan bahwa kebijakan tersebut sudah mempertimbangkan berbagai hal dan juga sudah komparasi ke beberapa kampus lain terkait nominal pengurangan BOP semester genap yang merupakan efek pandemi.
“Kita berdoa semoga pandemi ini segera berakhir, dan Allah swt melindungi kita semua, sehingga proses perkuliahan di pendidikan tinggi dapat kembali berjalan seperti biasa,” pungkasnya. (Muflih/Riz)