LANGKAT, Suara Muhammadiyah – Kerinduan santri pesantren Muhammadiyah Kwala Madu, Langkat, Sumatera Utara untuk masuk ke pondok masih harus ditunda. Regulasi pemerintah yang mengharuskan belum dibolehkannya belajar tatapmuka mengharuskan pimpinan pondok untuk menggunakan media teknologi informasi sebagai alat belajar.
Untuk menyukseskan proses belajar yang akan dimulai pada Senin (20/7) itu, Pimpinan Pondok menyelenggarakan pelatihan penggunaan media ajar Virtual, yakni Zoom Meeting kepada seluruh tenaga pendidik di pesantren Kwala Madu.
Bila pembelajaran untuk santri baru dimulai Senin (20/7) maka untuk santri lama proses belajar daring akan dimulai pada Sabtu (25/7). Tentu juga dilakukan dengan cara virtual.
Pelatihan proses belajar untuk tenaga pendidik ( ustadz/ustazah) itu berlangsung Sabtu (18/7) yang langsung dipimpin oleh Pimpinan Pondok Prof. Dr. Ibrahim Gultom.
Guru besar UNIMED yang juga Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumut itu meminta agar semua santri menjadikan ” RUMAHMU, SEKOLAHMU” agar semua santri bersemangat. Kepada para tenaga pendidik dimintakan disiplin dan loyalitas agar semua proses belajar terselenggara dengan baik.
Pelatihan ini mendapat asistensi dari tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang memang sudah memiliki pengalaman dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Tim UMSU yang dipimpin oleh Dr. Mara Doly Nasution itu menjelaskan secara rinci proses penggunaan teknologi informasi itu sebagai media bantu untuk proses pembelajaran.
Perlu Kerjasama
Pimpinan Bagian Pondok, Ustadz Ramdani Lc meminta kepada semua pihak, tenaga pendidik, wali santri dan para santri untuk dapat saling membantu agar semua proses belajar dapat berlangsung dengan baik. ” kerjasama semua pihak adalah kunci keberhasilan belajar virtual ini,” jelas Ramdani.
Ramdani mengajak semua ustazah, wali santri dan santri utuk tak putus berdoa semoga pandemi ini berakhir dan kawasan Kabupaten Langkat menjadi kawasan hijau yang diperbolehkan melakukan proses belajar dengan tatap muka (Syaifulh/Riz)