YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) masih terus melaksanakan program-program penanganan Covid-19 di Indonesia dengan dukungan berbagai pihak baik dari internal Muhammadiyah maupun eksternal yaitu lembaga dalam negeri maupun luar negeri dan perusahaan swasta diluar Muhammadiyah. Ikhtiar-ikhtiar yang sudah dilakukan oleh MCCC dari tingkat pusat hingga ranting.
Melalui program Siaga Gerakan Hadapi Korona (Sigrak) yang didukung penuh oleh Departemen Luar Negeri dan Perdanganan Australia (DFAT), MCCC melaksanakan program edukasi Covid-19 yang terwujud dalam beberapa kegiatan yaitu pengadaan spanduk, baliho dan mobil edukasi Covid-1 di 13 wilayah dan 34 daerah. Ketiga belas wilayah tersebut yaitu Bengkulu, Banten, Bali, DIY, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Tidak kurang dari 700 spanduk dan baliho sudah terpasang di semua wilayah tersebut hingga Juli ini.
Edukasi lainnya adalah melalui webinar yang bertajuk Covid-19 Talk MCCC dengan berbagai macam bidang tema yaitu bidang psikologi, kesehatan, sosial, budaya, ekonomi, politik dan kebijakan. Dari tanggal 2 April hingga 13 Juli 2020 sudah ada 55 tema Covid-19 Talk yang mengudara dengan jangkauan mencapai 164.779 orang yang melihat (viewer) dari semua fanpage media sosial yang dipakai oleh Tim Diseminasi dan Publikasi MCCC PP Muhammadiyah dalam mensyiarkan program tersebut.
Publikasi yang dilaksanakan oleh Tim Diseminasi dan Publikasi MCCC PP Muhammadiyah selain bersifat offline dengan spanduk, baliho dan mobil penerangan yang bisa dilihat langsung di lapangan oleh masyarakat, juga menggunakan berbagai saluran media yaitu televisi, radio (radio muhammadiyah) media cetak dan online berbasis web, saluran media sosial baik itu melalui akun-akun Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, grup-grup Whatsapp dan juga aplikasi live streaming yang dipancarsiarkan melalui berbagai akun media sosial tersebut.
Selain publikasi edukasi, MCCC PP Muhammadiyah juga melaksanakan pembukaan call center baik yang terkait Covid-19 langsung secara kesehatan, maupun layanan konsultasi psikososial dan agama. Dari ketiga layanan tersebut hingga 15 Juli 2020 layanan call center kesehatan diakses oleh 880 orang, psikologi 183 dan agama 129 orang.
Publikasi utama dari program MCCC PP Muhammadiyah adalah penerbitan 35 panduan dan tuntunan pencegahan Covid-19 karena ini menyangkut inti dari penanganan Covid-19 dari sisi pencegahan, dengan materi Panduan Umum, Pedoman Individu, Keluarga, Komunitas, Kelompok Rentan dan Disabilitas. MCCC menerbitkan 5000 panduan dan tuntunan yang ditujukan untuk 13 wilayah serta 34 daerah sasaran program Sigrak.
Saat ini sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah makin meluasnya Covid-19 dilonggarkan oleh pemerintah dan ternyata disikapi secara salah oleh sebagian warga masyarakat dengan tidak melaksanakan protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, berkerumun dan menggelar pertemuan banyak orang, Muhammadiyah tetap konsisten dengan sikapnya sejak awal. Bagi Muhammadiyah wabah Covid-19 ini belum berakhir.
Penanganan Covid-19 di Indonesia yang kasusnya terus meningkat dari hari ke hari dalam pandangan Muhammadiyah harus disikapi dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Minimal tiga langkah protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak harus secara disiplin dilaksanakan oleh warga masyarakat. Ini karena secara statistik angka penderita Covid-19 terus meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda melandai apalagi turun.
Oleh karena itu, Muhammadiyah melalui koordinasi terpusat MCCC akan terus melaksanakan pelayanan dalam rangka penanganan Covid-19 di tanah air dengan segenap kemampuan. Edukasi tentang Covid-19 akan terus dilaksanakan, pelayanan terhadap warga yang terpapar Covid-19 juga terus dijalankan dengan kemampuan yang ada dan ke depan akan dilaksanakan kegiatan antisipasi dampak ekonomi Covid-19 ini dengan program ketahanan pangan.
Ikhtiar-ikhtiar tersebut tidak boleh lelah dilakukan karena secara riil wabah ini belum berakhir dan warga yang terpapar Covid-19 masih terus bertambah jumlahnya. Semua ikhtiar harus dilaksanakan secara gotong royong oleh semua pihak karena tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja karena sekali lagi, wabah ini belum berakhir.(budi/riz)