Duo Krisis dan Perilaku Otak Hewan atau Otak Manusia
Oleh: Wildan dan Nurcholid Umam Kurniawan
It is the brain that makes man a man
Otaklah yang membuat manusia menjadi manusia
(Livingstone, 1969)
“Dan Tuhanmu telah mengilhamkan kepada lebah-lebah: ‘Buatlah sarang-sarang
pada sebagian pegunungan dan sebagian pepohonan, dan pada sebagian tempat- tempat tinggi yang mereka buat. Kemudian, makanlah dari setiap buah-buahan, lalu
tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu dalam keadaan mudah’. Keluar dari perutnya
minuman bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat tempat penyembuhan
bagi manusia, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
bagi orang-orang yang berpikir” (QS An-Nahl [16] 68 – 69).
Sekarang Abad XXI dikenal sebagai The Century of The Brain, Abad Otak. Alkisah, pada suatu hari Nabi Muhammad Saw. bertanya kepada seorang perempuan tua : “Dimanakah Tuhan berada ? “ . Perempuan tua tadi menjawab sambil mengangkat tangannya dengan jari telunjuk menunjuk ke langit, bahwasanya Tuhan itu berada di atas. Oleh Nabi jawaban perempuan tua tadi dibenarkan. Para Sahabat “protes” kepada Nabi, mengapa jawaban perempuan tua tadi dibenarkan karena tidak sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Tuhan itu ada dimana-mana. Nabi mengatakan bahwa perempuan tua itu tingkat pengetahuannya baru sampai di situ, dalam bahasa jaman now, ‘perempuan tua itu tahunya ya cuma itu doang, gitu lho Bro !’.
Dulu, ketika seorang laki-laki Badui, orang Arab pedalaman, datang menghadap Nabi mohon petunjuk agar mampu berperilaku baik. Karena orang ini berasal dari desa, dan berpendidikan rendah, sambil Nabi memegang dada orang itu (dada sebagai simbol emosi/perasaan atau “hati nurani”), berpesan : “ Jika engkau beramal shaleh, perasaanmu akan damai, nyaman, dan tenteram. Sebaliknya, jika engkau beramal salah, jantungmu akan berdebar-debar, gelisah dan tidak tenteram”. Dia, Suwaibah, patuh petunjuk Nabi dan tercatat sebagai orang shaleh karena berbuat sesuai dengan “hati nurani” (Madjid, 2015).
Ketika Nabi memberi petunjuk kepada Ali bin Abi Thalib, bahwa agama itu pikiran. Karena Ali itu seorang intelektual – (hanya dia diantara al Khulafa’ar-Rasyidun yang meninggalkan sebuah karya monumental, ‘Nahj al-Balagh’), – yang kecerdasannya diakui oleh Nabi, Nabi berkata : “Saya ini kotanya ilmu, Ali itu pintu gerbangnya” (Audah, 2003). Berbeda ketika menghadapi orang Badui, Nabi tidak perlu sampai memegang jidat Ali, karena Ali sudah sangat paham !
Otak mengatur semua fungsi tubuh; otak mengendalikan perilaku kita yang paling primitif – makan, tidur, menjaga tubuh tetap hangat; otak bertanggung jawab untuk kegiatan yang paling canggih – penciptaan peradaban, musik, seni, ilmu, bahasa. Harapan, pikiran, emosi, dan kepribadian semuanya tersimpan – di suatu tempat – di dalam sana. Setelah ribuan tahun ilmuwan mengkajinya selama berabad-abad, satu-satunya kata untuk mnggambarkannya adalah: “Menakjubkan” (Ornstein, dalam Buzan, 2006)
Kata an-nahl adalah bentuk jamak dari kata an-nahlah yakni lebah. Kata ini terambil dari akar kata menganugerahkan. Agaknya ini mengisyaratkan bahwa hewan tersebut memperoleh anugerah dari Allah Swt. (Shihab, 2012).
Lebah adalah serangga berbulu dan bersayap empat dan hidup dari madu kembang. Besarnya lebih kurang dua kali besar lalat yang umumnya terlihat, warna perutnya cokelat kemerah-merahan. Di bagian hidung/belalainya ada semacam jarum yang sangat kecil lagi tersembunyi yang ia gunakan untuk menyedot sari kembang dan di bagian belakang ada juga yang ia gunakan menyengat siapa yang mengganggunya. Binatang ini terdiri dari jantan, betina, dan banci (bukan jantan dan bukan betina). Jantannya berfungsi menjaga sarang dengan mengelilinginya sambil mengeluarkan suara berdengung. Betina yang dibuahi jantan melahirkan lebah betina pula. Lebah betina lebih besar badannya dari yang jantan. Biasanya yang melahirkan di sarang hanya seekor lebah betina. Bisa jadi lebah betina melahirkan tanpa dibuahi oleh lebah jantan, dan ketika itu yang dilahirkannya adalah lebah jantan. Lebah banci lebih kecil badannya dari lebah jantan. Inilah yang memproduksi madu dan jenis ini pula yang terbanyak berada di sarang-sarang lebah.
Seekor lebah mempunyai sekitar 960.000 sel otak. Dalam setengah abad pertama abad ke – 20 ditemukan jumlah sel otak manusia satu juta juta atau satu trilyun (1.000.000.000.000) 167 kali jumlah manusia di planet bumi. Meskipun demikian, seekor lebah dapat melakukan hal-hal yang menakjubkan dengan otak mereka. Mereka bisa melakukan hal-hal berikut:
1) Membangun. Lebah adalah salah satu arsitek besar dalam dunia serangga, membangun rumah bertingkat yang rumit dan kompleks yang bisa dihuni seluruh komunitas;
2) Merawat. Merawat anak-anak mereka;
3) Mengumpulkan. Mengumpulkan serbuk sari dan informasi;
4) Berkomunikasi. Melalui gerakan, suara, dan sikap tubuh, lebah dapat mengkomunikasikan informasi rumit tentang lokasi tanaman dan jenis bunga;
5) Menghitung. Lebah dapat menemukan kembali benda-benda dengan mengingat jumlah benda-benda mencolok di sepanjang perjalanan menuju tujuan yang diinginkannya;
6) Menari. Ketika lebah kembali ke sarangnya mereka melakukan tarian rumit yang menyampaikan lokasi dan informasi arah dari suatu penemuan baru kepada teman-temannya;
7) Membedakan. Membedakan lebah lainnya;
8) Makan.;
9) Berkelahi. Bukan hanya berkelahi, tetapi juga dengan keganasan, fokus, kecepatan, dan koordinasi, peralatan perang mereka, sehingga membuat film-film silat yang diputar dengan lebih cepat sekalipun akan tampak lambat dan menyedihkan jika dibandingkan dengannya;
10) Terbang. ;
11) Mendengar. Sama seperti kita;
12) Belajar. Lihat poin 4 dan 5;
13) Hidup. Lebah hidup dalam komunitas yang teratur dan berfungsi dengan selaras (bandingkan dengan perilaku kita, manusia !);
14) Membuat keputusan. Lebah dapat memutuskan mengubah suhu sarang mereka, menyampaikan atau tidak menyampaikan informasi, berperang dan berpindah tempat;
15) Menentukan arah. Dalam skala mini, lebah setara dengan pesawat terbang canggih kita. Bayangkan berusaha mendarat di sebuah daun yang bergerak dalam angin yang bertiup kencang;
16) Memproduksi madu;
17) Mengatur suhu. Ketika sarang menjadi terlalu panas, sekelompok lebah akan bekerja dalam harmoni untuk mengatur kembali suhu sarang sebesar sepersepuluh derajat Celcius, dengan menggunakan sayap-sayap mereka sebagai kipas angin raksasa, dan memasukkan udara sampai sarang mencapai suhu yang diinginkan;
18) Mengingat. Mereka tidak bisa menghitung, mengkomunikasikan atau bertahan hidup jika mereka tidak bisa mengingat !;
19) Reproduksi.;
20) Melihat. Termasuk melihat sinar ultraviolet;
21) Mencium bau;
22) Berkerumun. Dalam formasi yang sangat rumit dibandingkan skuadron pesawat tempur;
23) Mencicip. ;
24) Berpikir. ;
25) Menyentuh. (Buzan, 2006)
Evolusi Pengetahuan Manusia Tentang Evolusi Otak Manusia
Menurut Buzan (2006), otak yang kita kenal sekarang ini sudah mulai berevolusi sekitar 500 juta tahun yang lalu. Tetapi pengetahuan otak tentang otak memiliki sejarah yang jauh lebih singkat. Sekitar 2.500 tahun yang lalu, manusia tidak mengetahui apa pun tentang otak dan cara kerjanya. Sebelum bangsa Yunani Kuno, akal bahkan tidak dianggap sebagai bagian tubuh manusia, tetapi dianggap hadir sebagai uap eter, gas, atau roh yang tidak merupakan bagian tubuh.
Yang mengejutkan , bangsa Yunani tidak memberi kita pengetahuan yang lebih baik, bahkan Aristoteles – filsuf pemikir mereka yang paling terkenal dan pendiri ilmu pengetahuan modern – menyimpulkan bahwa pusat sensasi dan ingatan berada di jantung (di Indonesia diterjemahkan salah kaprah di hati) !
Selama masa Renaissance di akhir abad ke- 14, suatu masa pencerahan intelektual, akhirnya disadari bahwa pusat pikiran dan kesadaran berada di kepala, dan baru di pengujung abad ke- 20 terdapat kemajuan besar dalam pemahaman tentang otak kita.
Salah satu dari perkembangan terpenting adalah kesadaran otak tentang otak itu sendiri. Bahwa 95 persen dari seluruh penemuan tentang cara kerja otak ras manusia ditemukan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir ! Artinya, bangsa manusia sedang berada pada titik balik evolusi, saat kita tiba-tiba menemukan kenyataan yang menakjubkan tentang otak kita (otak Anda !); kita mulai menyadari bahwa bio-komputer yang kita semua miliki dan terletak di antara kedua telinga kita jauh lebih berdaya daripada yang pernah kita bayangkan.
Evolusi Otak Manusia
Selama berabad-abad otak manusia dianggap sebagai seonggok benda kelabu dengan berat 1,75 kilogram, yang tidak berstruktur dan tidak berkarakter.
Penemuan penting lain di dalam sejarah otak adalah kesadaran kita bahwa berbagai bagian otak mengendalikan fungsi yang berbeda-beda.
Ketika mulai berevolusi sekitar 500 juta yang lalu, otak berkembang serentak dari bawah ke atas dan dari depan ke belakang.
Gambar potongan vertikal otak manusia
Otak manusia berevolusi dengan urutan berikut:
Batang Otak
Evolusi 500 juta tahun yang lalu. Sebutan umum Otak Reptilian atau Otak Primitif. Lokasi di bagian bawah otak, merupakan perluasan dari sumsum tulang belakang. Fungsinya penyangga kehidupan dasar. Menangani pernapasan dan laju denyut jantung. Mengontrol tingkat kesiagaan. Menyiagakan kita terhadap informasi sensorik yang masuk. Mengendalikan suhu. Mengendalikan proses pencernaan. Menyampaikan informasi dari Serebelum.
Kajian terbaru dari reptil raksasa, misalnya buaya, yang seluruh otaknya adalah batang otak, telah menunjukkan bahwa buaya memiliki bentuk perilaku sosial, relasi keluarga dan kelompok yang mendalam, dan emosi yang telah mengalami evolusi.
Bila Anda melihat reptil raksasa ini, baik langsung atau di dalam film, perhatikan dengan lebih saksama untuk melihat batang otak yang sedang beraksi !
Serebelum
Evolusi sekitar 400 juta tahun yang lalu. Sebutan umum Otak Kecil atau Otak Belakang. Lokasi melekat ke bagain belakang batang otak – merupakan bagian dari otak bawah. Fungsi mengendalikan posisi tubuh, sikap tubuh dan keseimbangan. Memantau gerak di ruang. Menyimpan ingatan untuk respons-respons dasar yang dipelajari. Mengirim informasi vital melalui batang otak ke otak. Fakta menarik pada otak manusia, serebelum telah membesar lebih dari tiga kali lipat selama satu juta tahun terakhir.
Sistem Limbik
Evolusi antara 300 dan 200 juta tahun yang lalu. Sebutan umum Otak Mamalia atau Otak Tengah. Lokasi di antara batang otak dan korteks. Fungsi menjaga tekanan darah, denyut jantung, suhu tubuh, dan kadar gula darah. Mengatur keterampilan mengatur arah di dalam Hipokampus. Sangat penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek serta panjang, menyimpan ingatan dari pengalaman hidup. Mempertahankan homeostasis (lingkungan yang konstan) dalam tubuh. Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Fungsi sistem limbik yang penting untuk kelangsungan hidup, yaitu feeding (memberi makan), fighting (berkelahi), fleeing (melarikan diri) dan reproduksi seksual. Sistem limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagai bagian terpenting dari “otak mamalia”. Hipotalamus sering dikenal sebagai “otak”-nya otak. Meskipun kecil (besarnya separuh gula kotak) dan beratnya cuma empat gram, Hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak, yaitu Kelenjar Pituitari.
Hipokampus semakin dianggap sebagai lokasi pembelajaran dan ingatan. Bentuknya sangat mirip dengan kuda laut kecil.
Dua area utama lain dari otak tengah adalah Talamus, yang melakukan pengelompokan pendahuluan kepada informasi dari luar yang tiba ke otak, dan mengirim informasi ke korteks melalui Hipotalamus. Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak – misalnya, mengatakan kepada kita kapan ruangan menjadi lebih hangat atau kapan kita lapar.
Ganglia Basal, yang berlokasi di kedua sistem limbik (seperti Serebelum), bertugas mengendalikan gerakan, terutama gerakan awal. Pada otak kita, jaringan kerja ini telah semakin membesar dan berkembang selama beberapa juta tahun terakhir.
Serebrum (Korteks Serebral)
Serebrum adalah bagian yang terbesar otak. Evolusi sekitar 200 juta tahun yang lalu. Serebrum dibungkus oleh suatu lapisan berkerut-kerut berupa sel-sel saraf setebal seperdelapan inci yang amat sangat menakjubkan, yang dikenal sebagai Korteks Serebral. Lokasinya tepat seperti “topi pikir” di atas seluruh otak; meluas ke seluruh area otak. Sebutan umum otak kiri dan kanan. Dua belahan serebral dihubungkan jaringan kerja rumit serat-serat saraf yang disebut Korpus Kalosum, serat-serat saraf sebanyak 300 juta ini mengirim informasi ulang-alik di antara kedua belahan. Pada umumnya Korteks Serebral membagi tugas ke dalam dua kategori utama: tugas otak kiri dan tugas otak kanan. Tugas otak kanan antara lain irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dimensi, dan tugas-tugas yang membutuhkan kesadaran holistik atau gambaran keseluruhan. Tugas otak kiri termasuk kata-kata, logika, angka, urutan, daftar, dan analisis.
Istilah-istilah populer yang memayungi kegiatan belahan kiri otak adalah “akademik”, “intelektual”, dan “bisnis”, sementara “artistik”, “kreatif”, dan “naluriah” untuk kegiatan belahan otak kanan. Bersambung
Wildan, Dokter Jiwa RS PKU Muhammadiyah Bantul
Nurcholid Umam Kurniawan, Dokter Anak, Direktur Pelayanan Medis RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan Dosen FK-UAD