Refleksi Milad Muhammadiyah ke-111 H
Oleh : Hendra Apriyadi,MPd
Muhammadiyah dalam usia ke 111 H tepatnya lahir pada 8 Zhulhijah 1330 H dan sampai sekarang 8 Dzulhijah 1441 H. Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan memiliki nilai karakter Watak gerakan Muhammadiyah sejak berdiri hingga saat ini ialah gerakan wasithiyah yang dalam menjalankan dakwah amar makruf dan nahi munkar. Sebagaimana Kepribadian Muhammadiyah yang masih dipedomani secara resmi.
Gerakan moderat atau tengahan itu tentu memiliki prinsip, lebih-lebih jika berkaitan dengan akidah dan ibadah, serta dalam membela kepentingan Islam.Dalam Kepribadian Muhammadiyah digariskan Sepuluh Sifat yang harus menjadi karakter Muhammadiyah secara kelembagaan maupun warganya selaku anggota Persyarikatan. Kesepuluh sifat Muhammadiyah itu ialah sebagai berikut:, Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan,
Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah, Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam, Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan,Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah, Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik, Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam, Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya,
Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SwT; dan, Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.Karenanya semua komponen di tubuh Persyarikatan harus mengindahkan Kepribadian Muhammadiyah tersebut. Dalam hal prinsip semua warga Persyarikatan senantiasa istiqamah. Namun dalam hal cara menyampaikan aspirasi tentu senantiasa seksama sejalan dengan prinsip dakwah dan karakter Muhammadiyah. Pahami dan ikuti prinsip ideologis Muhammadiyah tersebut jika masih menjadi anggota Muhammadiyah karena itulah yang menjadi patokan atau pedoman bermuhammadiyah.Seluruh warga Persyarikatan lebih-lebih kader dan pimpinan dalam menyampaikan pendapat, pandangan, sikap, dan aspirasi hendaknya berbingkai akhlak karimah dan selaras Kepribadian Muhammadiyah.
Bebagi untuk Negeri Sebagai Bentuk Nilai Keshalihan Sosial
Muhammadiyah berbagi untuk Negeri dalam usia 111 H Muhammadiyah terus berbuat dan berbagi untuk negeri. Inilah cerminan Muhammadiyah sebagai gerakka keshalihan sosial . Muhammadiyah memberikan kontribusi dalam mengatasi musibah yang sedang terjadi di dunia khususnya untuk Indonesia dalam hal penanganan covid 19 Muhammadiyah sudah mengeluarkan anggaran Rp 182.183.057.389,- (seratus delapan puluh dua seratus delapan puluh tiga juta lima puluh tujuh ribu tigaratus delapan puluh sembilan rupiah). menunjukkan bahwa dalam nominal rupiah Muhammadiyah telah ikut berkorban.
Dalam pengorbanan yang lain Muhammadiyah juga telah ikut andil yakni menjaga warganya untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan dalam kehidupan, juga dalam menikmati ritual peribadatan. Yang terakhir ini dapat dikatakan sebagai andil pengorbanan yang tidak dapat dihitung dengan nominal berapapun. Oleh karena itu, di masa gawat seperti ini, warga Muhammadiyah yang terdidik berpikir secara ilmiah benar-benar diuji nalar rasionalnya.
Sudah barang tentu, semua berharap warga Muhammadiyah dapat terus berpikir dan bertindak rasional serta terus patuh pada semua protokol kesehatan yang ada. Karena kalau warga Muhammadiyah juga larut dalam kejenuhan dan ikut “menyepelekan” ancaman wabah ini, dapat dipastikan semua kerja keras dan pengorbanan yang telah dilakukan selama empat bulan ini di kutip dalam Ingat Muhammadiyah Sudah Keluarkan 182 Milyar (29/07/2020)
Muhammadiyah Berkiprah Dalam mencerdaskan Umat dan Bangsa
Dalam usia 111 H Muhamadiyah terus berbuat dan berbagi untuk negeri sebagai bentuk nilai keshalihan sosial. K.H. Ahmad Dahlan sejak awal mengembangkan pendidikan, dalam pendidikannya mempunyai konsep pendidikan yang berelevansi dengan lingkungan kehidupan. Konsep ini melahirkan prinsip ilmu amaliah, amal ilmiah. Jadi, ilmu akan bermanfaat ketika diamalkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Gerakan pembaruan K.H. Ahmad Dahlan, yang berbeda dengan masyarakat zamannya mempunai landasan yang kuat, baik dari keilmuan maupun keyakinan Qur’aniyyah guna meluruskan tatanan perilaku keagamaan yang berlandaskan pada sumber aslinya, Al-Qur’an dengan penafsiran yang sesuai dengan akal sehat.
Dalam hidupnya, KH Ahmad Dahlan tidak pernah mengambil keuntungan dari pendidikan yang diselenggarakannya. Beliau malah sempat melelang seluruh perkakas dan perabot rumahnya untuk membiayai sekolah yang didirikannya itu. Bahkan di akhir hayatnya KH Ahmad Dahlan tidak banyak meninggalkan harta warisan kepada keluarganya. Tapi semua orang tahu, warisan terbesar KH Ahmad Dahlan adalah Muhammadiyah dengan segala amal usaha terutama pendidikan yang manfaatnya bisa dirasakan orang banyak hingga saat ini.
Perihal metode yang diperkenalkan oleh KH Ahmad Dahlan merupakan gebrakan yang berani. Memiliki ciri dan gaya yang khas dan berbeda dengan ulama-ulama pada saat itu.
Pendapat ini dipertegas dengan pernyataan Sanusi (2013;97), “Kebiasaan ini pula yang menjadikan KH Ahmad Dahlan berbeda dengan kiai lainnya. Metode mengajar dengan murid bertanya terlebih dahulu kiranya dapat menjadi jalan baik bagi pemahaman murid terhadap pelajar yang diberikan guru. Kebiasaan dengan menggunakan metode murid bertanya terlebih dahulu tidak hanya KH Ahmad Dahlan praktikan pada murid-murid yang masih baru, begitu pula berlaku bagi murid yang sudah lama berguru padanya. Sebagai kader persyarikatan mari dalam milad 111 H kita rawat dan jaga Muhammadiyah dan tetap istikomah dalam mensyiarkan dakwah berkemajuan Slamat Milad Muhammadiyah ke 111 H Semoga Muhammadiyah terus berbagi untuk Negeri.
Brebes, 29 07 2020
Hendra Apriyadi,MPd, Guru SMK Muhammadiyah 1 Kota Tegal, Wakil Sekretaris Hikmah dan Kebijakan Publik PWPM Jateng