KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Pembelajaran berbasis literasi menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilaksanakan. Dengan literasi maka akan membuka wawasan keilmuan yang sangat luas. Tentunya bermanfaat baik bagi peserta didik maupun pendidiknya, dan secara luas bagi seluruh warga sekolah.
Terdapat 6 literasi dasar yang perlu kita ketahui bersama, diantaranya yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya kewarganegaraan plus literasi religi.
Rujito, S.Pd.I, M.Pd selaku Kepala Madrasah di sela-sela kesibukannya di madrasahnya, Sabtu (25/7/2020) menjelaskan bahwa untuk meningkatkan budaya literasi dalam masa pandemic covid-19 (pembelajaran daring) madrasahnya mengadakan ajang kompetisi membaca.
“Dalam rangka meningkatkan literasi, kami menunjuk Arjuna Teams MIM Kenteng untuk mengadakan sebuah ajang kompetisi membaca. Secara penuh kami serahkan konsep dan teknis yang akan dilakukan seperti apa,” ungkapnya.
Disepekatilah bahwa kompetisi membaca ini diberi judul Online News Reading Competition 2020 bagi seluruh warga madrasah. “Terobosan baru untuk lomba ini digagas oleh Arjuna Teams yang beranggotakan Rizco Ardian Saputro. S.Pd (guru kelas 4) dan Rudiyanto,S.Pd.I (Guru PAI sekaligus PJ Hizbul Wathon Whatsapp Group),” tambah Rujito.
Teknis Online News Reading
Adapun teknisnya kompetisi ini dilakukan secara online, dengan memanfaatkan whatsapp group dan website MIM Kenteng. Rules kegiatan dan info dibuat dan dishare lewat whatsapp group Hizbul Wathan MIM Kenteng, karena dalam group itu sudah tergabung semua siswa mulai dari kelas III – kelas VI, ditambah alumni dan beberapa wali siswa.
Rizco menjelaskan bahwa panitia mengirimkan info lomba di whatsapp group ditambah link tautan berita di website. “Bentuk pelaksanaannya yaitu panitia mengirimkan info perlombaan di group, ditambah link tautan berita MI di www.mimkenteng.sch.id sebagai bahan bacaan untuk perlombaan.
Kemudian di dalam petunjuk diberi keterangan terkait bagaimana cara pelaksanaannya, dan cara kompetisinya. Salah satu contohnya yaitu dengan menemukan berapa banyak kata “dan” atau temukan ada berapa huruf besar di dalam teks dan lain sebagainya, sekreatif mungkin sebisa kita,” ungkapnya.
Batas waktu pengerjaan biasanya untuk jam pagi dimulai pukul 08.00 – 19.00 WIB, ada juga kompetisi di jam malam yang kami beri waktu mulai dari pukul 20.00 – 06.00 WIB.
Waktu yang digunakan sangat kondisional tergantung situasi dan kondisi. Pengumumannya pun bervariasi, ada yang berupa surprise setelah semua menjawab baru diumumkan sekali, ada yang penjurian langsung.
Baca juga Lestarikan Kebudayaan, MIM Kenteng Tampil di Layar Kaca
“Sebagai reward/penghargaan bagi para kandidat juara, kami dari panitia sudah menyiapkan hadiah sesuai dengan jenisnya. Hadiah untuk anak yaitu berupa alat tulis sekolah, sedangkan untuk orangtua/wali biasanya adalah peralatan atau bahan untuk kehidupan sehari-hari dan peralatan/ bumbu masak,” tambahnya
Rudiyanto selaku PJ Whatsapp Group Hizbul Wathan juga menjelaskan bahwa kompetisi tersebut untuk meningkatkan budaya baca secara digital. “Dengan kompetisi ini mampu meningkatkan budaya membaca secara digital baik siswa maupun wali. Perlu banyak cara bagaimana untuk meningkatkan minat baca. Semoga bisa berlanjut ke chalange-chalange keren berikutnya,” tuturnya.
Rizco menambahkan bahwa sebelum lomba, link berita hanya dikunjungi 20 orang, namun dengan kompetisi tersebut dalam semalam bertambah drastis menjadi 152 viewer. (koko)