BREBES, Suara Muhammadiyah – Pandemi bukan berarti membuat mahasiswa berpangku tangan. Terbukti pada Ahad (26/7), mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komunikasi Muhammadiyah Paguyangan Brebes (STMIK MPB) tetap melangsungkan Musyawarah Komisariat (Musykom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di kampusnya. Protokol kesehatanpun mereka ikuti.
Periode ini merupakan musykom yang ke-3 bagi Pimpinan Komisariat IMM Ahmad Dahlan STMIK MPB dengan tema “Optimis dalam Membangun Kader IMM yang Militan, Berilmu dan Menjadi Pilar Muhammadiyah yang Berkemajuan”.
Musykom menjadi musyawarah tertinggi komisariat yang diadakan tahunan. “Musykom merupakan musyawarah tertinggi di komisariat, selain mempersiapkan kepemimpinan baru, agenda pokok juga merumuskan program kerja dan rekomendasi untuk periode selanjutnya”, jelas Ketua Pimpinan Cabang IMM Brebes, Faza Lazuardi, S.Kom. saat memberikan sambutan.
Hadir dalam musykom, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paguyangan beserta organisasi otonomnya, Wakil Ketua STMIK MPB, Pimpinan Cabang IMM Kabupaten Brebes serta Pimpinan Komisariat (PK) IMM se-kabupaten Brebes.
Wakil Ketua 2 Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, Emmie Fatkhunnajah, S.T., MBA dalam sambutannya berpesan kepada kader-kader IMM,
“Kader IMM tidak hanya di kelas tetapi juga memiliki peran agen of change untuk bangsa dan negaranya. Muhammadiyah itu mendirikan IMM bertujuan (kader IMM-red) memiliki akhlaqul karimah bukan sekedar berilmu. Kemudian seperti termaktub dalam Qur’an Surat Ali Imron ayat 110 yang menyebutkan umat terbaik yaitu yang tahu dan bisa bagaimana menebarkan kebajikan, bagaimana mencegah yang munkar dan bagaimana beriman kepada Allah SWT”.
“Kader Muhammadiyah tidak ada pensiunnya. Muhammadiyah memberikan ruang yang sangat luas untuk para kadernya berperan sesuai kapasitas masing-masing,” tambah Emmie.
Emmie juga mengutip 3 dari 10 karakter kader Muhammadiyah yang disampaikan Prof. Yunahar Ilyas, “Pertama, Al Fahmu: Paham Islam secara kaffah, luas. Kedua, Al Ikhlas: Tidak memiliki kepentingan di luar Muhammadiyah, hanya mengharap ridho Allah. Ketiga, At-Tajarrud: Bangga menjadi kader Muhammadiyah dan berdakwah”.
Harapan Emmie pada musykom ini, terpilih formatur dan keputusan-keputusan yang lebih baik.
Musykom dibuka oleh PCM Paguyangan, H. Warsum, S.H. dan berharap peran IMM dapat dirasakan warga masyarakat.
“Kami selaku ayahanda (PCM-red) berharap peran IMM dapat dirasakan warga masyarakat. PCM Paguyangan juga mengapresiasi PK IMM Ahmad Dahlan dan berpesan teruskan perjuangan karena adik-adik semua penerus perjuangan dimasa yang akan datang”, pungkas Warsum. (Viqi/Riz)