YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka beikhtiar dan bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) melakukan kerjasama dengan USAID dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (5/8). Muhammadiyah menegaskan kembali bahwa wabah pandemi belum selesai. Maka komitmen yang teguh bagi seluruh masyarakat merupakan kunci utama untuk menemukan jalan keluar terhadap persoalan Covid-19 di Indonesia.
Agus Taufiqurrohman, Ketua PP Muhammadiyah menyampaikan, Muhammadiyah telah menggerakkan segala komponen yang dimilikinya, mulai dari tingkat majelis, lembaga, ortom, amal usaha, serta bekerjasama dengan seluruh pihak yang memiliki semangat yang sama. Berikhtiar dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi wabah pandemi Covid-19.
“Oleh karena itu, kerja mulia yang merupakan bagian dari jihad kemanusiaan ini harus terus kita gelorakan,” ujarnya.
Sebagai salah satu perwujudan dari komitmen Muhammadiyah, melakukan segala ikhtiar dalam mengatasi pandemi Covid-19 mulai dari tahap promotif, preventik hingga kuratif. Saat ini Muhammadiyah sedang menguatkan seluruh jaringan amal usaha kesehatan agar siap melayani pasien Covid-19. Meningkatkan aspek pelayanan dengan cara mendorong rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah agar memiliki laboraturium PCR sendiri.
“Mudah-mudahan nanti kita bisa mewujudkan itu sebagai perwujudan dari komitmen Muhammadiyah dalam rangka ikhtiar mengatasi dampak dari Covid-19 ini,” paparnya.
Agus Samsudin, Ketua MCCC mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan yang terkait dengan peran rumah sakit menjadi fokus utama Muhammadiyah, karena adanya beberapa rumah sakit yang mulai kuwalahan di wilayah Jawa Timur dan Jakarta. Selain itu usaha untuk menjaga tenaga kesehatan agar tidak tertular Covid-19 juga sangat penting.
“Hingga saat ini Muhammadiyah telah mengeluarkan dana sebesar 183 Miliar untuk penenganan wabah pandemi Covid-19. Sedangan pihak yang menerima manfaat berjumlah 3,3 juta orang,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa titik puncak penularan Covid-19 di Indonesia belum dapat terbaca. Sehingga masyarakat diminta untuk selalu waspada, mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah, menjaga jarak aman, memakai masker dan lain sebagainya. “Mari kita terus bersemangat. Meneguhkan hati dan pikiran kita untuk bersama-sama melawan Covid-19,” pesanya.
Terkait dengan kesiapan rumah sakit di seluruh Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Abdul Kadir menyampaikan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, situasi terkini. Kedua, dampak terhadap rumah sakit. Ketiga, kesiapan rumah sakit dalam penanganan Covid-19.
Tren penularan masih berada di level yang cukup tinggi, terutama di tiga hari terakhir. Total rumah sakit rujukan berjumlah 132, melalui gubernur ada 707, maka total keseluruhan adalah 839 rumah sakit yang meliputi 355 ribu tempat tidur.
“Dari sini kita melihat bahwa sebetulnya upaya dari pemerintah sudah cukup masif karena melibatkan hampir seluruh elemen, mulai dari rumah sakit Kementerian Kesehatan, rumah sakit pemerintah, polri, dan BUMN, serta rumah sakit swasta yang berjumlah 247,” tegasnya.
Ryan Washburn, Mission Director USAID Indonesia mengutarakan bahwa USAID merupakan lembaga pembangunan internasional dari pemerintah Amerika Serikat yang bermitra dengan berbagai negara untuk memperkuat kapasitas dan komitmen dalam mengatasi tantangan pembangunan.
“Ketika terjadi krisis di dunia, pemerintah Amerika Serikat tidak menunggu, kami merespon dengan bantuan dalam waktu yang tepat,” ujar Ryan.
Melalu USAID, Amerika Serikat berjanji memberikan bantuan kepada seluruh negara di dunia yang sedang dilanca Covid-19, salah satunya di Indonesia. Hingga sekarang pemerintah AS telah memberikan bantuan sekitar 187 Miliar rupiah kepada Indonesia sejak wabah mulai menyebar.
“Dukungan ini berlandaskan kepada semangat persahabatan rakyat Amerika dalam menyelamatkan nyawa banyak orang,” tegasnya. (diko)