YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dampak dari Pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri menghantam semua sendi dan aspek kehidupan masyarakat, semua lapisan tanpa pandang bulu terkena dampaknya. Efek domino dari segi kesehatan akhirnya tak pelak berdampak pada sektor ekonomi, dampak yang paling berat dirasakan adalah roda perekonomian yang turut melambat atau bahkan terhenti. Akhirnya terjadi pengangguran, resesi dan permasalahan sosial yang lebih besar akan menghantui hari-hari ke depan.
Upaya penanggulangan dampak pandemi ini harus dilakukan secara komprehensif baik dari sisi kesehatan maupun sisi perekonomian. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ekonomi adalah pemberian pinjaman modal kerja terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Penyaluran pinjaman diperlukan sebagai modal untuk memulai kembali usaha akibat krisis Covid-19. Pasar harus kembali dibangun agar perekonomian bisa terus bergerak, pasar disini harus dilihat bukan sebagai tempat atau bangunan bertemu antara penjual dan pembeli untuk bertransaksi, namun harus dilihat secara lebih luas apalagi di era daring yang bisa melepas belenggu ruang dan waktu untuk bertransaksi.
Paradigma baru penguatan daring untuk UMKM yaitu penguatan digitalisasi yang memindahkan pola usaha, sistem transaksi, dan langkah promosi dari platform manual menuju platform otomatisasi berbasis daring menjadi salah satu jawaban.
Penguatan UMKM ini menjadi concern Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah bersama Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY yang diketuai Kang Anton Nugroho melakukan ijtihad gerakan ekonomi berjama’ah untuk membangun kemandirian pemuda Indonesia dengan basis daring, yaitu dengan ditandai berdirinya Warung Umat “Sarlegi” yang dikelola oleh David Nugroho Setiawan, Yogi Jatmikanto bersama rekan-rekan PCPM Kotagede yang berada di utara Pasar Kotagede yang kini bermetamorfosis menjadi KiosMu.
Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam rangkaian acara penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) syariah bagi UMKM anggota Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, pada Sabtu (8/8/2020).
Airlangga mengapreasi langkah yang digagas oleh PP Pemuda Muhammadiyah yang di ketua Sunanto yang menginisiasi kegiatan perekonomian anggota Pemuda Muhammadiyah di Kota gede kali ini.
Airlangga menambahkan bahwa hal ini merupakan sebagai upaya menggerakkan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah menyalurkan bantuan untuk UMKM berupa permodalan KUR Syariah yang berstatus kredit lunak.
“Jadi, siapapun yang menerima, seperti warung ini, dapat Rp 40 juta, dia tak perlu membayar tahun ini, karena sudah disubsidi pemerintah,” tandasnya.
Upaya yang dilakukan harapannya bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat dimulai dari para pengusaha kecil dan menengah ini bisa tetap bergerak dan bertahan di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dan kita belum tahu pasti kapan akan berakhir. (arh/riz)